Reliji  

Ini Alasan kenapa Hanya 5 Orang Nabi Dapat Gelar Ulul Azmi

Kelima Nabi dan Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi memiliki cobaan yang sangat berat saat berdakwah. Bahkan, ada yang dikhianati oleh keluarganya sendiri.

Iman kepada Nabi dan Rasul merupakan rukun iman keempat yang wajib diimani oleh umat muslim.

Dikutip dari Republika, terdapat 124 ribu Nabi dan 312 Rasul. Hal ini mengacu pada hadis Rasulullah SAW dari Abi Zar RA yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi. Saat ditanya berapa jumlah Nabi, beliau menjawab bahwa “Jumlah para Nabi itu adalah 124.000 Nabi.” Lalu ketika ditanya berapa jumlah Rasul di antara mereka, Nabi Muhammad SAW menjawab “312″ (HR at-Tirmidzi).

Dari banyaknya Nabi dan Rasul, terdapat 25 yang disebutkan riwayatnya dalam Al-Quran dan lima di antaranya diberi gelar Ulul Azmi.

Ulul Azmi merupakan gelar khusus yang didapatkan oleh Nabi dan Rasul yang mempunyai kesabaran luar biasa dalam berdakwah.

Nabi dengan Gelar Ulul Azmi

Lima Nabi dan Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi adalah Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Nuh.

Masing-masing memiliki kisah dan cobaan yang berat saat berdakwah. Nabi Muhammad SAW mendapat banyak rintangan, cacian, dan ancaman dari kaum Quraisy.

Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga mendapat cobaan dari pamannya sendiri, yakni Abu Lahab yang menjadi salah satu orang yang paling menentangnya.

Nabi Ibrahim AS juga memiliki kisah yang cukup berat. Kegiatan berdakwah Nabi Ibrahim AS mendapat tentangan dari lingkungan sekitarnya yang menyembah bulan, matahari, dan berhala.

Termasuk ayahnya yang bekerja sebagai pembuat berhala.

Bahkan, Nabi Ibrahim AS pernah dibakar hidup-hidup karena menghancurkan berhala milik Raja Namrud. Namun, berkat mukjizat Allah SWT, Nabi Ibrahim AS berhasil selamat dari kejadian tersebut.

Selanjutnya, ada kisah Nabi Musa AS yang melawan Firaun pada saat berdakwah. Firaun dan pengikutnya diketahui menyembah berhala dan kerap menindas Bani Israil.

Meski mengalami dari Firaun, dakwah Nabi Musa tetap membuahkan hasil. Pengikutnya semakin lama terus bertambah.

Namun, hal ini membuat Firaun murka sehingga ia memerintahkan tentaranya mengejar Nabi Musa sampai ke Laut Merah.

Lalu, ada kisah Nabi Isa AS yang diutus untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil yang terkenal keras kepala dan ingkar kepada Allah SWT. Ia sering mendapat cobaan seperti penolakan dan difitnah sebagai penyihir.

Pada akhir hidupnya, Nabi Isa AS hampir dibunuh oleh Bani Israil.

Namun, Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa AS dari rencana pembunuhan tersebut dengan mengangkatnya ke langit sebagai bentuk perlindungan dan penghargaan atas keteguhan iman Nabi Isa AS.

Kisah dan cobaan Nabi Nuh AS dalam berdakwah tidak kalah berat dibanding Nabi lainnya.

Beliau diutus untuk berdakwah kepada kaumnya yang dikenal menyembah berhala yang mereka buat sendiri serta sering melakukan maksiat.

Nabi Nuh AS diketahui berdakwah selama 950 tahun, namun hanya sedikit kaum yang mau beriman.

Allah SWT menghukum kaum Nabi Nuh AS yang ingkar dengan memberikan azab berupa banjir bandang yang menenggelamkan mereka, termasuk istri Nabi Nuh AS yang juga menolak ajarannya.

Alasan Mengapa Hanya 5 Nabi yang Dapat Gelar Ulul Azmi

Dilansir dari NU Online, Nabi Ulul Azmi memang memiliki syariat-syariat yang lebih besar dibanding Nabi dan Rasul lainnya. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 7 yang berisi:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۖ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para Nabi, darimu (Nabi Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh” (QS Al-Ahzab : 7).

Selain itu, penjelasan tentang Ulul Azmi juga tercantum dalam Surah Asy-Syura ayat 13 yang berisi:

شَرَعَ لَكُمْ مِّعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ

Artinya: “Dia (Allah) telah mensyariatkan bagi kamu agama yang Dia wasiatkan (juga) kepada Nuh, yang telah Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad), dan yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa yaitu: tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki pada (agama)-Nya dan memberi petunjuk pada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)” (QS Asy-Syura : 13).

Berdasarkan tafsir tahlili Qur’an dari NU pada Surah Asy-Syura ayat 13, Allah SWT hanya menyebut nama-nama Nabi tersebut karena posisi mereka yang lebih tinggi dibanding dengan Nabi-Nabi yang tidak disebutkan.

Selain itu, mereka memiliki tanggung jawab yang besar dan berat. Mereka memiliki ketabahan dalam menghadapi cobaan dan kesulitan saat berdakwah yang ditimbulkan oleh kaumnya sehingga mereka mendapat julukan Ulul Azmi dari Allah SWT.