Bulan Madu Prabowo dan Jokowi Berakhir di Pilgub Jakarta?

Salah satu alasan Airlangga Hartarto ‘dikudeta’ adalah soal calon yang akan diusung di Pilgub Jakarta. Gerindra ingin kader Golkar, Ridwan Kamil dan kader PKS, Suswono berpasangan di Pilgub Jakarta.

Menurut Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra, pasangan Ridwan Kamil-Suswono akan diumumkan secara resmi 19 Agustus 2024. Sehari sebelum Munaslub Partai Golkar.

Sementara kubu Jokowi menginginkan Ridwan Kamil dipasangkan dengan putra bungsu Jokowi, Kaesang. Pasca Munaslub Partai Golkar, Jokowi melalui Gibran bila berhasil ‘membegal’ Partai Golkar, Kaesang didorong untuk menjadi Jakarta-1.

Partai Golkar dan PSI belum cukup kursi untuk mengantarkan Kaesang sebagai bakal calon Jakarta-1. Tambahan 1 partai lagi, sudah aman bagi Kaesang. Tinggal mencari sosok calon Jakarta-2. Pendamping Kaesang. Beberapa hari ini juga berhembus kencang isu kriminalisasi 2 ketua umum partai.

Potensi konflik Prabowo dan Jokowi terjadi karena masing-masing punya jagonya sendiri untuk berlaga di Pilgub Jakarta. Perbedaan jagoan dan kepentingan.

Berani tidak Prabowo berhadap-hadapan dengan Jokowi di Pilgub Jakarta? Sementara banyak pihak menilai Jokowi punya saham terbesar dalam mengantarkan rivalnya di 2014 dan 2019, Prabowo Subianto menang Pilpres 2024.

Tak heran bila banyak pihak menilai masa ‘bulan madu’ Prabowo dan Jokowi telah berakhir. Jokowi tak yakin Prabowo masih loyal pasca 20 Oktober 2024.

Alasan ini pula kabarnya yang mendorong Jokowi mengambil alih Partai Golkar. Sedari awal pula Megawati Soekarnoputri memberikan warning, “Ada orang mau ngambil pula PDIP, aih gawat, gile,” kata Megawati kemarin (14/8)

Berhembus kencang pula kalau menteri dari PDIP, Menkumham Yasonna Laoly bakal dicopot dalam waktu dekat. Rumor menyebut pencopotan Yasonna untuk mempermudah pemberian legalitas Pengurus Partai Golkar hasil Munaslub, 20 Agustus 2024.

Kita akan lihat siapa yang kuat di Pilgub Jakarta. Calon yang didukung Prabowo atau calon yang didukung Jokowi yang tak lain putra bungsunya Jokowi sendiri, Kaesang.

Prabowo kabarnya masih ragu untuk melawan Jokowi di Pilgub Jakarta. Prabowo khawatir Jokowi nekad. Pembatalan pelantikan Prabowo sebagai presiden ke-8 dengan dalih darurat sipil atau militer.

Benarkah senekad itu Jokowi? Rekam jejak 10 tahun Jokowi berkuasa menjadi alasan Jokowi bisa senekad itu sepanjang TNI dan Polri masih loyal bersama Jokowi. Akan lain ceritanya pasca 20 Oktober 2024.

Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 11 Shafar 1446/15 Agustus 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis