Surat berisi nama-nama calon duta besar RI yang diusulkan Presiden Jokowi beredar luas. Dalam daftar tersebut, terdapat nama eks Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio, anggota DPR dari Fraksi PDIP Junimart Girsang, hingga eks Hakim Mahkamah Konstitusi, Manahan MP Sitompul.
Surat yang ditandatangani Jokowi pada 10 Juli 2024 itu ditujukan kepada DPR RI. Anggota Komisi I DPR, Nico Siahaan, membenarkan keberadaan surat tersebut.
“Surat itu baru sampai ke kantor Ketua DPR RI, belum ke Komisi I. Tapi infonya benar begitu,” kata Nico kepada kumparan, Kamis (22/8).
“Bersama ini dengan hormat kami sampaikan nama-nama Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk negara sahabat, guna mendapatkan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat sesuai ketentuan Pasal 13 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” demikian pembuka surat tersebut.
Dalam surat itu, tertulis Wishnutama dicalonkan sebagai Dubes RI untuk Amerika Serikat, sementara Manahan yang diusulkan menjadi Dubes untuk Bosnia dan Herzegovina. Sedangkan Junimart Girsang diusulkan menjadi Dubes untuk Italia.
Selain Wishnutama dan Manahan, ada sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri RI (diplomat karier), seperti Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha yang diusulkan menjadi Dubes untuk Malaysia, Jubir Kemlu RI Rolliansyah Soemirat untuk Iran, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani yang diusulkan menjadi Dubes untuk Jerman.
Secara keseluruhan, berikut 46 nama calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang diusulkan untuk berbagai negara sahabat dan organisasi internasional:
Didik Eko Pujianto, untuk Republik Irak, berkedudukan di Baghdad
Tri Tharyat, untuk Kerajaan Thailand, berkedudukan di Bangkok
Fikry Cassidy, untuk Republik Bolivaria Venezuela, berkedudukan di Caracas
Franciscus De Salles Toferry Primanda Soetikno, untuk Republik Sosialis Vietnam, berkedudukan di Hanoi
Simon Djatwoko Irwantoro Soekarno, untuk Republik Kuba, berkedudukan di Havana
Hersindaru Arwity Ibnu Wiwoho Wahyutomo, untuk Republik Finlandia, berkedudukan di Helsinki
Kuncoro Giri Waseso, untuk Republik Arab Mesir, berkedudukan di Kairo
Siti Nugraha Mauludiah, untuk Kerajaan Denmark, berkedudukan di Kopenhagen
Judha Nugraha, untuk Malaysia, berkedudukan di Kuala Lumpur
Kartika Candra Negara, untuk Republik Mozambik, berkedudukan di Maputo
L. Amrih Jinangkung, untuk Federasi Rusia, berkedudukan di Moscow
Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji, untuk Republik Kenya, berkedudukan di Nairobi
Sidharto R. Suryodipuro, untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB, berkedudukan di New York
Hendra Halim, untuk Republik Panama, berkedudukan di Panama City
Manahan MP Sitompul, untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo
Listiana Operananta, untuk Republik Bulgaria, berkedudukan di Sofia
Yayan Ganda Hayat Mulyana, untuk Kerajaan Swedia, berkedudukan di Stockholm
Rolliansyah Soemirat, untuk Republik Islam Iran, berkedudukan di Tehran
Orias Petrus Moedak, untuk Jepang, berkedudukan di Tokyo
Mirza Nurhidayat, untuk Republik Namibia, berkedudukan di Windhoek
Agung Cahaya Sumirat, untuk Republik Kamerun, berkedudukan di Yaonde
Junimart Girsang, untuk Italia, berkedudukan di Roma
Susi Marleny Bachsin, untuk Portugal, berkedudukan di Lisbon
Imam As’ari, untuk Korea Utara, berkedudukan di Pyongyang.
Bambang Suharto, untuk Republik Federal Nigeria, berkedudukan di Abuja
Chery Sidharta, untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia
berkedudukan di Addis Ababa
Daniel Tumpal S. Simanjuntak, untuk Republik Rakyat Tiongkok, berkedudukan di Beijing
Dicky Komar, untuk Republik Lebanon, berkedudukan di Beirut
Andreano Erwin, untuk Republik Serbia, berkedudukan di Beograd
Abdul Kadir Jailani, untuk Republik Federal Jerman, berkedudukan di Berlin
Muhsin Syihab, untuk Republik Federasi Brasil, berkedudukan di Brasilia
Penny Dewi Herasati, untuk Hungaria, berkedudukan di Budapest
Ardian Wicaksono, untuk Republik Senegal, berkedudukan di Dakar
Gina Yoginda, untuk Kerajaan Arab Suriah, berkedudukan di Damaskus
Arief Hidayat, untuk Republik Zimbabwe, berkedudukan di Harare
Chandra Warsenanto Sukotjo, untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad
Andy Rachmianto, untuk Meksiko Serikat, berkedudukan di Mexico City
Ayodhia G.L Kalake, untuk Kanada, berkedudukan di Ottawa
Agus Priono, untuk Republik Suriname, berkedudukan di Paramaribo
Andhika Chrisnayudhanto, untuk Negara Merdeka Papua Nugini,
berkedudukan di Port Moresby
Rina Prihtyasmiarsi Soemarno, untuk Republik Ceko, berkedudukan di
Praha
Yuyu Sutisna, untuk Kerajaan Maroko, berkedudukan di Rabat
Vedi Kurnia Buana, untuk Republik Chile, berkedudukan di Santiago
Cecep Herawan, untuk Republik Korea, berkedudukan di Seoul
Siti Ruhaini Dzuhayatin, untuk Republik Uzbekistan, berkedudukan di
Tashkent; dan
Wishnutama Kusubandio, untuk Amerika Serikat, berkedudukan di
Washington D.C.
Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, belum memberikan komentar terkait beredarnya dokumen tersebut.
(Sumber)