Di tengah memanasnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel, suara dukungan terhadap perlawanan Republik Islam Iran tak hanya datang dari Timur Tengah, tapi juga mengalir dari tokoh-tokoh di Indonesia. Salah satunya adalah pengacara Habib Rizieq Syihab (HRS), Aziz Yanuar.
Dalam pernyataannya kepada Radar Aktual, Aziz Yanuar secara terbuka menyatakan dukungan morilnya terhadap langkah Iran yang membalas agresi militer Israel. Menurutnya, serangan Iran bukan semata aksi ofensif, melainkan bentuk perlawanan terhadap sistem hegemoni global yang selama ini menjadikan Israel sebagai ujung tombak kekuasaannya.
“Iran sedang berjuang mati-matian membela diri. Secara logika, kita justru harus berharap Iran bisa melancarkan serangan sekuat-kuatnya dalam konflik ini, dengan satu alasan sederhana: Israel adalah ujung tombak dari tatanan dunia yang dikendalikan Amerika Serikat, sebuah sistem hegemoni dan kesombongan di muka bumi,” tegas Aziz Yanuar, Ahad (15/6/2025).
Aziz tak segan menyebut bahwa Israel adalah simbol dari sistem global yang menindas dunia Islam, dan Iran dalam hal ini tengah menjalankan peran penting sebagai penantangnya. Ia mengajak masyarakat Muslim untuk memandang konflik ini dengan kacamata yang lebih luas, bukan sekadar perseteruan antarnegara, melainkan pertarungan ideologis antara penindasan dan kemerdekaan.
Lebih lanjut, Aziz Yanuar mengutip ucapan ulama Timur Tengah terkemuka, Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath-Tharify, yang menyatakan bahwa: “Jika Allah berkehendak menolong kaum yang lemah, Dia akan menyibukkan kaum yang kuat saling bertempur satu sama lain, agar yang lemah dapat keluar dari antara mereka dan selamat lalu mampu menguasai mereka.”
Kutipan ini diperkuat dengan ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 251: “…dan kalaulah bukan karena Allah menolak sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya binasalah bumi.”
Aziz menegaskan, perlawanan terhadap Israel—baik secara ideologis, politik maupun militer—merupakan kewajiban moral dan historis umat Islam. Baginya, membiarkan dominasi Zionis dan sekutunya tanpa perlawanan justru sama saja dengan tunduk pada ketidakadilan dunia.
“Sudah saatnya umat Islam bersatu dan menunjukkan bahwa darah saudara-saudara kita di Palestina, di Gaza, dan di Masjidil Aqsa bukanlah hal yang bisa dilupakan begitu saja. Jika Iran hari ini berani, maka kita hanya bisa mendoakan agar mereka menang,” papar Aziz.