News  

Anies Tidak Meninggalkan Allah Lebih Utama Daripada Partai Meninggalkan Anies

Tidak perlu kecewa, sedih dan menangis Anies ditinggalkan partai-partai di Pilkada Jakarta. Terlalu remeh temeh menangisi dunia yang nilainya tidak lebih dari sayap nyamuk.

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda,

Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” [HR. at-Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadis ini].

Betapa indahnya permisalan yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berikan untuk kita. Memisalkan dunia tak lebih dari sayap nyamuk. Bagaimana mungkin manusia bisa lebih hina dan rendah daripada sayap nyamuk?

Padahal manusia diberi kelebihan akal, sedangkan nyamuk tidak? Disinilah letak pokok perbedaannya. Manusia memiliki akal, kenapa ia tidak menggunakan akalnya untuk berpikir. Suka mengganggu orang lain. Senang melihat orang lain susah. Susah melihat orang lain senang.

Kenapa menjegal hak orang lain untuk berkompetisi di pilkada misalnya. Kenapa pula praktik politik transaksional menjadi perilaku politik akut di negeri ini. Meraih jabatan dengan “jual beli” rekomendasi partai. Lalu kenapa juga melakukan intimidasi dan ancaman sprindik terhadap elit partai agar mengalihkan dukungan.

Bukankah kerusakan yang terjadi di muka bumi ini sebagian besar adalah karena ulah tangan manusia. Bukankah rusaknya kehidupan berbangsa dan bernegara sepuluh tahun terakhir karena ambisi sesaat manusia. Dunia yang menipu dan sementara.

Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” [QS. al-Hadid: 20].

Tetapi bersyukurlah bahwa Anies Baswedan tidak meninggalkan Allah subhanahu wata’ala hanya karena ditinggalkan partai-partai di Pilkada Jakarta.

Terlalu kecil nilai dunia ini bagi Anies Baswedan dibandingkan amanah yang ia emban secara jujur dan keberpihakannya kepada rakyat.

Anies Baswedan tetap istiqamah berada di jalur politik bermartabat, bersih, patuh terhadap konstitusi dan tidak menghalakan segala cara yang selama ini Anies Baswedan pegang teguh.

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (jalan kebajikan dan jalan kejahatan)” [QS al-Balad: 10].

Seharusnya para pendukung Anies Baswedan bangga andai takdir Allah Ta’ala Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta. Bangga karena Anies Baswedan lebih memilih lebih baik ditinggalkan partai daripada ditinggalkan Allah subhanahu wata’ala.

Jakarta, 25 Shafar 1446/29 Agustus 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis