Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG), Bobby Adhityo Rizaldi, mengharapkan agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ke depan berasal dari kalangan profesional. Khususnya, calon yang tidak mempunyai konflik kepentingan.
“Menkominfo saat ini, Pak Rudiantara, rasanya juga mampu menjawab tantangan-tantangan Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) ke depan. Sebaiknya, bila pun Presiden Jokowi akan mengganti beliau, hendaknya dari kalangan profesional yang tidak berpotensi memiliki conflict of interest (konflik kepentingan),” ungkap Bobby dalam keterangan seperti diterima Beritasatu.com, di Jakarta, Senin (19/8/2019).
Adapun konflik kepentingan yang dimaksud Bobby yakni berkaitan dengan bisnis atau usaha di bidang telekomunikasi dan penyiaran.
“Menkominfo besok perlu untuk meneruskan program-program sektor Kominfo dalam rangka mewujudkan kedaulatan negara dan kemandirian nasional,” demikian Bobby.
Dalam hal kedaulatan negara, Bobby mengungkap, penting membangun infrastruktur. “Merdeka sinyal dan konektivitas nasional yang dicanangkan pemerintah sebelumnya selesai di tahun 2020, termasuk penyelesaian proyek Palapa Ring, satelit, termasuk menyelesaikan perubahan Undang-undang (UU) penyiaran dan perlindungan data pribadi,” ujar Bobby.
Sementara dalam hal kemandirian nasional, menurut Bobby, Kominfo harus mampu merespons dinamika global. “Dan bisa memastikan kemampuan anak negeri dalam sektor e-commerce, literasi TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) dan kewajiban TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” imbuh Bobby. [beritasatu]