Dari 8 miliar populasi manusia global saat ini, ada sebanyak 6,92 miliar orang yang menggunakan smartphone.
Dengan kata lain, ada 85,95 persen populasi global yang aktif menggunakan aplikasi smartphone setiap harinya.
Besarnya pasar ini membuat developer dari seluruh dunia berlomba-lomba membuat sebuah aplikasi yang inovatif untuk membantu keperluan manusia, mulai dari aplikasi belanja, aplikasi kesehatan, game, dan lain sebagainya.
Saking banyaknya potensi pasar yang bisa dijangkau, Rippen Apps melaporkan ada sebanyak 8,93 juta aplikasi yang tersebar di berbagai platform global di tahun 2023.
Dari jutaan aplikasi tersebut, tercatat ada sebanyak 3.553 juta aplikasi di Google PlayStore dan 1.642 juta di Apple App Store.
Meski sudah ada banyak aplikasi yang bertebaran di luar sana, ternyata masih ada beberapa inovasi aplikasi unik yang belum terealisasi atau belum banyak dikembangkan oleh developer.
Ide Aplikasi yang Jarang Bahkan Belum Ada, Padahal Cukup Banyak Dibutuhkan
Untuk para calon developer di masa depan, berikut beberapa ide dan inspirasi aplikasi yang dibutuhkan masyarakat, tapi belum ada yang mengembangkannya:
1. Aplikasi Pendeteksi Kalori Makanan

Saat ini banyak orang yang mulai menjaga pola makan dengan menghitung jumlah kalori yang dikonsumsi setiap harinya.
Saat beli hidangan di restoran atau jajanan di supermarket, kita bisa dengan mudah menghitung jumlah kalori yang tercantum di dalam kemasan.
Tapi sayang, tidak semua orang bisa menghitung jumlah kalori dari hidangan yang mereka masak.
Maka dari itu, dibutuhkan sebuah aplikasi yang bisa mendeteksi jumlah kalori makanan melalui kamera ponsel atau submit secara manual.
Terlihat sederhana, tapi aplikasi penghitung kalori makanan seperti ini cukup menarik dan dijamin banyak yang menggunakannya.
2. Aplikasi AR/VR untuk Belajar

Banyak siswa yang kesulitan untuk memahami suatu subjek di sekolah. Supaya proses pembelajaran bisa diterima dengan mudah, dibutuhkanlah sebuah aplikasi berbasis AR/VR yang bisa menampilkan ilustrasi mengenai materi yang sedang dipelajari di kelas.
Aplikasi ini akan berguna sekali untuk mata pelajaran yang cukup sulit seperti sains, biologi, dan masih banyak lainnya.
Dengan menerapkan teknologi augmented reality atau virtual reality, siswa-siswi bisa membayangkan atau memvisualisasikan suatu materi yang kompleks dengan lebih mudah.
3. Smart Cooking App

Memasak adalah skill bertahan hidup yang wajib dimiliki oleh semua orang.
Tapi bukan berarti orang yang bisa masak, pandai dan lihai menggunakan bahan-bahan makanan untuk membuat hidangan.
Saat dalam keadaan stuck atau kehabisan ide resep makanan, biasanya mereka akan menghabiskan waktu scrolling media sosial untuk mencari resep yang menggunakan bahan makanan yang dimiliki.
Tapi cara ini akan menghabiskan banyak waktu dan sangat melelahkan.
Untuk menjawab semua masalah itu, dibutuhkanlah sebuah aplikasi memasak yang bisa memberikan rekomendasi atau resep makanan sesuai dengan bahan makanan yang dimiliki.
4. Aplikasi Daur Ulang

Di negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Denmark, dan lain sebagainya, masyarakatnya sudah dibiasakan untuk memilah sampah dengan benar dan tepat.
Tapi bagi warga Indonesia, kebiasaan ini terhitung baru sehingga banyak masyarakat yang sering melakukan kesalahan saat membuang sampah.
Supaya masyarakat bisa memilah sampah dengan benar, dibutuhkanlah sebuah aplikasi daur ulang untuk memberi petunjuk kepada pengguna, apakah sampah tersebut masuk kategori organik, anorganik, B3, dan lain sebagainya.
5. Aplikasi Olahraga AI

Tidak semua orang punya waktu dan uang yang lebih untuk berolahraga di gym.
Jalan satu-satunya, mereka hanya bisa menyisihkan waktu istirahat mereka di rumah untuk berolahraga dengan alat seadanya.
Cara ini bisa efektif untuk menjaga kesehatan tubuh dan berat badan. Tapi sayang, para pemula sering bingung membuat program latihan yang tepat untuk target olahraganya.
Maka dari itu, aplikasi olahraga dengan pelatih pribadi AI menjadi solusi terbaik untuk menjawab masalah tersebut.
Dengan aplikasi berbasis AI ini, pengguna bisa menentukan program atau target olahraga yang ingin dicapai.
Setelah itu, AI akan membantu membuat program latihan untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu.
Tidak hanya itu saja, pengguna bisa memanfaatkan pelatih pribadi AI untuk melihat dan memperbaiki postur saat olahraga.
Hal ini patut dimiliki, karena para pemula sering membuat postur tubuh yang salah yang bisa menyebabkan cedera.
(Sumber)