News  

Ustadz Hasanudin Tewas Disiram Air Keras Mantan Pacar Istrinya

Seorang ustaz tewas melepuh disiram air keras selesai mengajar ngaji di Desa Pangkalan, Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Beberapa menit sebelum Hasanudin (29) meninggal, RM (33) mengajak RG, rekannya, menunggu di gang yang biasa dilewati korban sepulang mengajar.

Keduanya berboncengan motor Yamaha Vega ZR nomor polisi B 6549 GGD.

Orang yang paling ditunggu-tunggu muncul, Jumat (30/8/2019) sekitar pukul 22.15 WIB.

RM segera memacu motor dan mendekati target.

Sementara RG remaja 16 tahun itu menyiramkan air keras yang dibawa menggunakan ember kecil warna biru.

Wajah Hasanudin kuyup oleh air keras, peci dan pakaiannya ikut koyak.

Tak berdaya, korban kesakitan dan sempat berteriak meminta tolong hingga warga mendekat.

“Warga membawanya ke Puskesmas terdekat,” ungkap Kapolsek Teluknaga AKP Dodi Abdul Rohim, Selasa (3/9/2019).

“Tapi tidak tertolong karena korban menderita luka bakar parah,” ia menambahkan.

Polisi saat itu juga mencari keduanya, tapi memilih kabur menyeberang ke Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu.

Berita kematian ustaz muda itu segera tersebar ke seantero kampung.

Kurang 24 jam setelah peristiwa ini viral, buru sergap dari Polsek Teluknaga merapat ke Pulau Untung Jawa dan menangkap RM dan AG.

Penyidik menjerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pengeroyokan.

“Kedua pelaku diancam penjara seumur hidup,” ungkap Dodi.

Sebenarnya, RM sudah merencanakan untuk mencelakai Hasanudin sejak enam bulan lalu.

Air keras dan ember biru bekas makanan ringan sudah RM simpan di rumahnya.

“Air keras sudah bekas, diambil dari pabrik tempat ia bekerja,” ungkap Dodi.

Selama ini RM bekerja di pabrik peleburan logam yang salah satu bahan bakunya air keras.

“Dia menyimpan sisa air kerasnya di dalam rumah. Selama enam bulan dia simpan,” terangnya.

Ganggu Istri Hasanudin

Selidik punya selidik, RM pernah menjalin cinta selama dua tahun dengan Yatimah, istri Hasanudin.

Berjalannya waktu, RM meninggalkan Yatimah dan menikahi gadis lain.

Yatimah pun berjodoh dengan Hasanudin.

Sudah suratan takdir, RM menduda setelah istrinya meninggal.

Dalam kesendiriannya, RM kembali mendekati Yatimah.

“Yatimah statusnya masih jadi istri Hasanudin,” sambung Dodi.

Kehadiran RM, membuat hubungan rumah tangga Hasanudin dengan Yatimah merenggang.

Yatimah beberapa kali keluar rumah.

Hasanudin menduga istrinya keluar bersama RM.

Tiap Yatimah keluar rumah, Hasanudin selalu melempar kesalahan kepada RM.

RM mengklaim dirinya selama ini menjadi korban fitnah Hasanudin.

Ia pun mengaku sakit hati dengan tuduhan tersebut.

“Kalau istrinya pergi dan hilang dikiranya pergi sama saya. Selalu gitu terus,” aku RM saat dihadirkan tim penyidik di Mapolrestro Tangerang Kota.

Tuduhan Hasanudin menimbulkan kebencian RM terhadap ustaz tersebut.

Ia tidak terima dan merencanakan membunuh Hasanudin dengan air keras.

Kapolsek Teluknaga menjelaskan, keterlibatan AG dalam kasus ini lebih karena ingin menunjukkan solidaritas ke RM sebagai teman tongkrongan.

“AG ini cuma arahannya sebagai teman hanya karena alasan solidaritas saja sering nongkrong bareng,” ucap Dodi.

Hasil pemeriksaan sementara, AG menyiramkan air keras ke Hasanudin tanpa dijanjikan apa-apa oleh RM.

AG akan dikenakan pasal perlindungan anak dan akan melalui proses hukum berbeda dengan RM.

“Tentu ada tahapan-tahapannya,” kata Dodi.

Dikatakan Dodi, istri korban masih dimintai keterangan apa ada hubungannya dalam kasus ini.

“Kami mintai keterangan sebagai wajib lapor di Polsek Teluknaga atas keterlibatan pembunuhan berencana tadi,” sambung Dodi.  [tribunnews]