Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan adanya indikasi kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk jajan China la tiao.
Hal ini diduga menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di sejumlah daerah.
Beberapa daerah tersebut meliputi Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menjelaskan kontaminasi tersebut menyebabkan korban dilaporkan mengalami gejala mual dan muntah.
“Produk ini menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan berupa sakit perut, pusing, mual, muntah, sesuai dengan laporan dari korban,” kata Taruna Ikrar dikutip di Jakarta, Minggu (03/11/2024).
Makanan dapat menjadi sumber berbagai bahaya kesehatan, salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan mikroorganisme.
Bacillus cereus adalah salah satu patogen yang perlu diwaspadai. Dalam artikel ini, kita akan membahas potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bakteri ini dan cara menghindarinya.
Apa itu Bacillus Cereus?
Bacillus cereus adalah bakteri yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan, termasuk makanan. Bakteri ini mampu membentuk spora yang sangat tahan terhadap kondisi ekstrem, seperti suhu panas, dingin, dan kekeringan.
B. cereus dapat tumbuh pada berbagai jenis makanan, termasuk nasi, daging, susu, keju, dan sayuran. Jika makanan tidak diolah atau disimpan dengan baik, bakteri ini dapat berkembang biak dan menghasilkan toksin berbahaya bagi kesehatan.
Infeksi Makanan yang Disebabkan oleh Bacillus Cereus
Infeksi makanan akibat Bacillus cereus terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Gejala awalnya meliputi mual, muntah, diare, dan sakit perut, yang muncul dalam beberapa jam atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terinfeksi. Terdapat dua jenis toksin yang dihasilkan oleh B. cereus:
- Toksin cereulide: Menyebabkan muntah dan diare.
- Toksin hemolitik: Dapat menyebabkan keracunan makanan yang lebih serius.
Cara Mencegah Infeksi Makanan
Untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh Bacillus cereus, penting untuk memastikan kebersihan dan keamanan bahan pangan. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Penyimpanan dan Pengolahan yang Tepat: Simpan makanan pada suhu yang aman dan pastikan untuk memasaknya dengan benar. Hindari membiarkan makanan terlalu lama pada suhu ruang.
- Periksa Tanggal Kadaluarsa: Selalu periksa tanggal kadaluarsa makanan sebelum dibeli dan hindari mengonsumsinya jika sudah lewat.
- Hindari Makanan yang Tidak Bersih: Jangan mengonsumsi makanan yang terlihat atau berbau tidak sedap. Pastikan makanan yang dikonsumsi telah diolah dengan baik.
- Cuci Tangan Secara Teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah menangani makanan untuk mencegah kontaminasi.
- Hindari Berbagi Alat Makan: Jangan berbagi alat makan dengan orang lain, terutama jika ada yang terinfeksi Bacillus cereus.
- Hindari Kontak dengan Hewan Terinfeksi: Pastikan daging dan produk susu berasal dari sumber yang terpercaya untuk menghindari paparan bakteri.
Infeksi Mata Akibat Bacillus Cereus
Selain infeksi makanan, Bacillus cereus juga dapat menyebabkan infeksi pada mata. Ini bisa terjadi jika bakteri masuk ke dalam mata, misalnya, setelah menyentuh makanan yang terkontaminasi.
Gejala infeksi mata meliputi pembengkakan pada kelopak mata, rasa sakit, dan terkadang demam. Meskipun biasanya tidak berbahaya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejalanya memburuk.
Bacillus cereus adalah ancaman kesehatan yang serius yang dapat ditularkan melalui makanan. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan menjaga kesehatan.
Selalu pastikan untuk mengolah dan menyimpan makanan dengan baik demi keamanan konsumsi.
(Sumber)