News  

Dampak Boikot, Rugi Pizza HUT Bengkak Jadi Rp. 97,7 Miliar, 20 Gerai Ditutup

Emiten peritel pemegang merk dagang Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA), mencatat rugi bersih Rp 97,7 miliar hingga akhir kuartal III tahun 2024. Kerugian tersebut membengkak sebesar 148,5% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 38,9 miliar.

Mengutip laporan keuangannya, kerugian tersebut disebabkan oleh penjualan bersih yang turun 24,7% hingga September 2024 sebesar Rp 2,07 triliun dari September 2023 yang sebesar Rp 2,75 triliun.

Adapun total aset PZZA hingga September 2024 turun menjadi Rp 2,16 triliun dari akhir Desember 2023 yang sebesar Rp 2,34 triliun.

Mengutip laporan keuangan terbaru, jumlah gerai yang dimiliki PZZA berkurang 20 dalam sembilan bulan terakhir dari semula mencapai 615 gerai akhir tahun lalu hingga kini tersisa 595 gerai. Pada medio yang sama, jumlah karyawan perusahaan juga berkurang 371 dan kini tersisa 4.651 karyawan dari semula mencapai 5.022 karyawan.

Sebelumnya, manajemen Sarimelati Kencana mengatakan gerakan boikot yang terus meluas membuat banyak gerai Pizza Hut di Indonesia sepi.

Awal tahun ini, Direktur PZZA Boy Ardhitya Lukito mengakui bahwa gerakan boikot telah berimbas kepada kinerja perseroan. Menurutnya, hal yang sama juga menimpa banyak perusahaan franchise lain di bidang industri makanan dan minuman.

“Bukan cuma Pizza Hut tapi semua industri semua brand luar negeri yang di industri food and beverage juga yang di industri barang konsumsi sehari-hari atau fast moving consumer goods yang juga menjadi terimbas,” ujar Boy.

(Sumber)