Ihsan adalah salah satu kata yang tak asing dalam Islam. Bahkan, ihsan disebutkan dalam sebuah hadits.
Rasulullah SAW bersabda, “Ihsan ialah bahwa engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan kalau engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau.” (HR Bukhari dan Muslim)
Ihsan merupakan perbuatan yang Allah SWT sukai. Akhlak ini juga terdapat pada Nabi Muhammad SAW, lantas apa sebenarnya pengertian ihsan?
Pengertian Ihsan dalam Islam
Menukil dari buku Filsafat dan Metafisika dalam Islam yang ditulis M Sholikhin, ihsan adalah berbuat baik. Orang yang menanamkan ihsan disebut sebagai muhsin.
Ihsan berasal dari kata bahasa Arab yaitu hasuna yang artinya baik atau bagus. Ihsan kebalikan dari akta al isaa-ah yang artinya berbuat buruk.
Terkait ihsan diterangkan dalam surah An Nisa ayat 125,
وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَٱتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَٰهِيمَ حَنِيفًا ۗ وَٱتَّخَذَ ٱللَّهُ إِبْرَٰهِيمَ خَلِيلًا
Artinya: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”
Turut dijelaskan dalam buku Strategi Pembelajaran Al-Qur’an Hadis karya Syari’ah Hafizhoh, ihsan adalah konsep dalam Islam yang mengacu pada kualitas atau tindakan baik, terpuji dan sempurna. Ihsan diperintahkan oleh Allah SWT kepada umat Islam dan dianggap sebagai tingkatan tertinggi dalam menjalankan ibadah dan menghadapi kehidupan sehari-hari.
Ihsan biasanya melibatkan perilaku etis, sikap murah hati, keadilan, kejujuran, kasih sayang dan berbuat baik kepada sesama manusia serta makhluk lainnya. Konsep ini mendorong muslim menjalani kehidupan dengan kesadaran moral yang tinggi dan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat serta segala aspek kehidupan.
Muslim yang berihsan merupakan orang yang paling baik agamanya. Secara sederhana, ihsan berarti hasil akhir dari proses keimanan dan keislaman seseorang.
Ciri-ciri Ihsan
Merujuk pada sumber yang sama, ada sejumlah ciri yang terlihat dari orang yang memiliki sifat ihsan. Antara lain sebagai berikut:
- Menahan amarah
- Memaafkan kesalahan orang-orang yang berbuat zalim kepada mereka
- Berinfak dalam segala kondisi, baik senang maupun susuah
- Berusaha menjaga ibadah kepada Allah SWT dan selalu haus akan ibadah
- Bersikap amanah dan jujur
- Dapat mewujudkan dan menjaga kedamaian dan keharmonisan bermasyarakat
- Mengerjakan salat malam
4 Macam Ihsan dalam Islam
Menukil dari buku Akidah Akhlak karya Masan AF, berikut empat macam ihsan dalam Islam yang perlu dipahami muslim.
- Ihsan terhadap Allah SWT, caranya dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
- Ihsan terhadap diri sendiri, seperti mengerjakan segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan menghindari semua perbuatan yang mendatangkan kecelakaan atau kerugian pada diri sendiri
- Ihsan terhada sesama manusia, contohnya seperti berbuat baik pada saudara kandung, tetangga, kerabat, dan sebagainya
- Ihsan terhadap makhluk lain, dalam hal ini berarti memelihara lingkungan agar tetap lestari dan tidak punah
Manfaat Ihsan di Dunia dan Akhirat
Ihsan dapat mendatangkan manfaat, baik di dunia maupun akhirat. Dijelaskan dalam Mausu’ah min Akhlaq RasulillahShallallahu Alaihi wa Sallam susunan Syaikh Mahmud Al-Mishri yang diterjemahkan Solihin Rosyidi dan Muhammad Misbah, berikut manfaatnya:
- Menjadi barometer untuk mengukur tingkat kesuksesan manusia menjalani hidup
- Menjadikan ihsan sebagai jalan hidupnya niscaya termasuk orang yang paling dekat kepada hati manusia di sekitarnya
- Membuat masyarakat menjadi kuat, hati para anggotanya saling bertautan dan menebarkan cinta serta keharmonisan
- Menjadi sarana sebuah masyarakat untuk maju dan berkembang
- Menjadi sarana mendapatkan berkah terhadap umur, harta serta keluarga
- Menghidupkan rasa takut kepada Allah SWT agar memperoleh rahmat-Nya
Itulah pembahasan mengenai ihsan. Semoga bermanfaat.