Reliji  

Sholat Sunnah Rawatib, Amalan Yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Sholat sunnah rawatib adalah amalan yang dapat dikerjakan muslim. Ibadah ini dilaksanakan sebelum dan sesudah sholat wajib.

Dalil terkait sholat sunnah rawatib tercantum dalam hadits Rasulullah SAW yang berbunyi,

“Jika seorang hamba Allah SWT sholat 12 rakaat (sunnah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga.” (HR Muslim)

Berdasarkan hadits di atas, 12 rakaat merupakan total dari sholat rawatib yang dapat diamalkan muslim. Ini dijelaskan dalam buku Rahasia Istana Surga, Keutamaan-keutanaa Sholat Rawatib yang Selama Ini Diremehkan tulisan Abdullah bin Za’I Al-‘Anazi.

Hukum Sholat Sunnah Rawatib

Menukil dari buku Shalat Sunnah Hikmah dan Tuntunan Praktis oleh Nasrul Umam Syafi’i dan Lukman Hakim, hukum sholat sunnah rawatib adalah ghairu muakkadah dan muakkadah.

Muakkadah artinya sunnah dari sholat tersebut ditekankan sampai mendekati wajib. Sementara itu, ghairu muakkadah berarti kedudukannya lebih ringan daripada muakkadah.

Rincian Rakaat Sholat Sunnah Rawatib

Ustaz M Kamaluddin dalam bukunya yang berjudul Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunnah Setahun Penuh merinci rakaat dari sholat sunnah rawatib yang terbagi atas hukum ghairu muakkadah dan muakkadah. Berikut jumlah sholat sunnah rawatib yang hukumnya muakkadah,

  • 2 rakaat qobliyah Subuh
  • 2 rakaat qobliyah Dzuhur
  • 2 rakaat ba’diyah Dzuhur
  • 2 rakaat ba’diyah Maghrib
  • 2 rakaat ba’diyah Isya

Adapun, jumlah rakaat sholat sunnah rawatib yang hukumnya ghairu muakkadah antara lain:

  • 2 rakaat qobliyah Dzuhur. Muslim yang mengerjakannya sebanyak 4 rakaat, 2 rakaat pertamanya menjadi sunnah muakkah dan 2 rakaat selanjutnya ghairu muakkadah
  • 2 rakaat ba’diyah Dzuhur. Muslim yang melaksanakannya sebanyak 4 rakaat, 2 rakaat pertama hukumnya sunnah muakkadah sementara 2 rakaat berikutnya ghairu muakkadah
  • 4 rakaat qobliyah Ashar
  • 2 rakaat qobliyah Maghrib
  • 2 rakaat qobliyah Isya

Niat Sholat Sunnah Rawatib: Arab, Latin dan Arti

Niat sholat sunnah rawatib bergantung pada jumlah rakaat yang dikerjakan. Jika dua rakaat maka lafalnya menjadi rak’ataini, namun jika empat rakaat maka menjadi arba’a raka’aatin.

1. Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah Subuh

أَصَلَّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatash shubhi rak’ataini qabliyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah Dzuhur

أَصَلَّى سُنَّةَ الظهرِ رَكْعَتَيْنِ (أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ) قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak’ataini (arba’a raka’aatin) qabliyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat (atau empat rakaat) sebelum Dzuhur karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Sholat Sunnah Rawatib Ba’diyah Dzuhur

أَصَلَّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak’ataini ba’diyatan lillahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat setelah Dzuhur karena Allah Ta’ala.”

4. Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah Ashar

أَصَلَّى سُنَّةَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal ‘ashri arba’a rakaatin qabliyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah empat rakaat sebelum Ashar karena Allah Ta’ala.”

5. Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah Maghrib

أَصَلَّى سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal maghribi rak’ataini qabliyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib karena Allah Ta’ala.”

6. Niat Sholat Sunnah Rawatib Ba’diyah Maghrib

أَصَلَّى سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal maghribi rak’ataini ba’diyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sesudah Maghrib karena Allah Ta’ala.”

7. Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah Isya

أَصَلَّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْن قَبْلِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal isyaa’i rak’ataini qabliyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Isya karena Allah Ta’ala.”

8. Niat Sholat Sunnah Rawatib Ba’diyah Isya

أَصَلَّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْن بَعْدِيَهً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal isyaa’i rak’ataini ba’diyatan lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat sesudah Isya karena Allah Ta’ala.”

Cara Melaksanakan Sholat Sunnah Rawatib

Mengutip dari Ahkam Ash-Sholah karya Syaikh Ali Raghib yang diterjemahkan M Abdillah Al Faqih dan M Al Mu’tashim Billah, berikut cara melaksanakan sholat sunnah rawatib.

  1. Berdiri
  2. Membaca niat sholat sunnah rawatib
  3. Takbiratul ihram
  4. Bersedekap dengan tangan kanan di atas tangan kiri
  5. Pandangan mengarah ke tempat sujud
  6. Membaca doa iftitah
  7. Dilanjut dengan surah Al Fatihah
  8. Membaca surah-surah Al-Qur’an
  9. Rukuk
  10. I’tidal
  11. Sujud
  12. Duduk iftirasy
  13. Sujud kedua
  14. Bangkit dari sujud untuk rakaat berikutnya
  15. Tasyahud awal
  16. Tasyahud akhir
  17. Salam

Itulah pembahasan mengenai sholat sunnah rawatib. Jangan lupa diamalkan ya!