Tuntaskan Polemik, Wiranto Bakal Pertemukan Lagi PB Djarum dan KPAI

Ketua PBSI Wiranto berniat mengajak klub bulu tangkis PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk duduk bersama membicarakan soal polemik eksploitasi anak dalam promosi terselubung produk rokok.

Dalam konferensi pers Indonesia Masters 2019, Rabu (11/9/2019), Wiranto menilai polemik antara KPAI dan PB Djarum tidak perlu ada.

“Ketika ada masalah eksploitasi sebenarnya semua bisa diselesaikan dengan diskusi dan mufakat. Kalau semua paham tujuan pembinaan, pasti akan baik-baik saja. Kalau sudah ada kecurigaan, pasti solusinya tidak ketemu,” tutur Wiranto.

Hal itu yang membuat Wiranto berniat mempertemukan semua pihak yang berkepentingan, meski belum bisa memastikan kapan tepatnya.

“Saya ada rencana untuk mempertemukan dan membahas masalah ini. Cuma memang tidak bisa sekarang, apalagi masyarakat sudah telanjur panas,” kata dia melanjutkan.

PB Djarum memutuskan menghentikan audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis yang sudah berlangsung sejak 2006.

Pasalnya, KPAI menilai PB Djarum melakukan eksploitasi terselubung terhadap anak-anak untuk mempromosikan rokok melalui kaos berlogo klub yang sama dengan logo perusahaan rokok.

Syaratnya, semua orang harus paham urgensi pembinaan bulu tangkis.

“Pencarian bibit dan pembinaan tidak boleh berinti. Inti bulu tangkis itu kan ada di perekrutan, jadi persoalan ini tidak bisa dipandang hitam-putih,” kata Wiranto.

“Kalau tidak ada pembibitan, kita tidak bisa menemukan pemain berbakat. Pemain berbakat di daerah kalau tidak ditemukan, mungkin dia hanya mentok jadi juara di kampungnya. Namun, kalau dia dibina dan dibentuk, dia bisa menjadi juara,” ucap Wiranto lagi.

PB Djarum sendiri sudah dikenal sebagai salah satu klub bulu tangkis elite Indonesia.

Klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, tersebut melahirkan sejumlah atlet olahraga tepok bulu legendaris.

Beberapa di antaranya ialah Alan Budikusuma (peraih emas Olimpiade 1992), ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (peraih emas Olimpiade 2016), dan Mohammad Ahsan (peraih tiga medali emas Kejuaraan Dunia). [bolasport]