Indonesian Audit Watch (IAW) meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait pengurangan perjalanan dinas ke luar negeri. Menyusul adanya kabar 9 pejabat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang melakukan perjalanan ke Turki pekan lalu.
Sekretaris Jenderal IAW, Iskandar Sitorus mengatakan, hal ini bisa jadi momentum bagi Prabowo menerbitkan Keppres. Dia menilai, sebuah instruksi yang dituangkan secara tertulis alias dibuat aturan yang mengikat, maka akan ada perbedaan yang signifikan ketimbang hanya sekadar imbauan.
“Presiden (Prabowo) bisa mengeluarkan semacam Keppres (Keputusan Presiden), supaya instruksinya ini benar-benar dijalankan bawahannya di kementerian atau lembaga,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).
Ironisnya, perjalanan dinas ini terjadi tak lama sesudah Presiden Prabowo meminta jajarannya menekan perjalanan ke luar negeri demi menghemat anggaran. “Persoalannya, ketika mereka berangkat itu, sebelumnya sudah ada himbauan dari Presiden Prabowo. Ini soal itikad baik, moralitas dan tingkat kepatuhan kepada pimpinan,” kata Iskandar.
Akan tetapi, Iskandar mengatakan, tak menutup kemungkinan perjalanan dinas ini sudah diagendakan dari jauh-jauh hari. “Maka dari itulah pentingnya sebuah produk hukum untuk menguatkan instruksi atau imbauan (Presiden)” ucap dia.
Sekadar informasi, kesembilan orang ini hadir dalam rangka Pelaksanaan Halal Expo 2024 di Tukri. Kegiatan berlangsung sejak 26 November 2024 hingga 1 Desember 2024. Adapun para pejabat yang bertolak ke Turki di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko Cahyanto; Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal, Nila Kumalasari; Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional, Syahroni Ahmad; dan Direktur Perwilayahan Industri, Dewi Muliana. Sementara 5 pejabat lainnya diketahui seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan 4 Pejabat Fungsional.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta menteri-menteri Kabinet Merah Putih untuk mengurangi perjalanan luar negeri demi menghemat anggaran.Presiden Prabowo mengatakan, jika perjalanan luar negeri dapat dikurangi selama 5 tahun ke depan, terjadi penghematan hingga 1,5 miliar dollar AS.
“Tolonglah, ya, para menteri, puasa dulu, puasanya 5 tahun. Kalau 5 tahun kita hemat USD 1,5 miliar dari perjalanan saja,” kata Presiden Prabowo dalam pembukaan Sidang Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah.
Prabowo mengatakan, perjalanan luar negeri hendaknya dikurangi separuhnya atau sekitar 50 persen. Dia menyebut, anggaran perjalanan luar negeri pejabat Indonesia mencapai 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp47,8 triliun dengan kurs Rp15.960/dollar AS. Penghematan anggaran itu bisa membangun bendungan, irigasi, sarana pendidikan, serta mendanai program makan bergizi gratis
“Saudara-saudara, hitungan kita perjalanan luar negeri saja itu, Indonesia ini perjalanan luar negeri pejabat-pejabat, USD3 miliar. Saya minta dikurangi 50 persen saja. Kalau bisa dikurangi, artinya kita bisa menghemat Rp15 triliun,” ujar Prabowo lagi.(Sumber)