Reliji  

Terungkap! Ini Nama Nenek Moyang Bangsa Jin

Menurut asal usul penciptaannya, Jin termasuk golongan setan. Mereka terbuat dari api. Namun dari segi watak, jin memiliki ciri-ciri yang sama dengan manusia; Ada di antara mereka yang beriman, ada pula yang mengingkari Allah Ta’ala dan Nabi Muhammad SAW.

Sebagai umat Islam, kita pasti percaya pada hal-hal ghaib. Salah satunya adalah persoalan jin dengan segala ciri-cirinya yang disebutkan dalam kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW yang shahih.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Syeikh Ibnu Muflih al-maqdisi dalam Agar Tidak Diperdaya Setan, ‘Ikrimah meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma tentang nama nenek moyang jin dan karakternya.

“Nama nenek moyang jin,” tulis ‘Ikrimah, “adalah Suma.” Di dalam buku yang sama, kami tidak menjumpai nama lain yang dikutip oleh Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi.

Kemudian, Allah Ta’ala berfirman kepada Suma, “Berkhayallah!”

Lanjut ‘Ikrimah meriwayatkan, “Suma pun berkhayal (sebagai sosok) yang tidak bisa dilihat, lenyap di dalam bumi, dan kembali menjadi muda setelah usia tuanya.”

Sebagai salah satu bentuk Rahmat Allah Ta’ala, dan salah satu cara-Nya menguji umat manusia, lanjut ‘Ikrimah, “Khayalan jin pun diwujudkan padanya.”

Jelasnya memungkasi riwayat ini, “Di sore hari, jin menjadi tua karena pergantian masa. Lalu di pagi hari keesokan harinya, ia kembali menjadi seorang pemuda dengan usia sekitar tiga puluh tahun.”

Mari menundukkan diri setelah membaca riwayat ini. Bahwa bangsa jin, termasuk setan di dalamnya, tidak pernah tua. Mereka dijadikan abadi sampai masa yang ditentukan oleh Allah Ta’ala. Mereka diberi tangguh untuk menggoda umat manusia dengan menjerumuskannya ke dalam kesesatan.

Ujungnya, mereka mencari pengikut sebanyak-banyaknya untuk bersama menikmati siksa neraka yang pedih dan amat mengenaskan. Dan untuk hal itulah, setan mengerahkan seluruh kemampuannya. Sehingga, kita pun harus bersiap siaga agar bisa terhindar dari godaan dan bisikan setan yang amat keji.

Apalagi, dalam pertarungan yang abadi ini, setan ‘dimenangkan’ karena bisa menyaksikan kita, sedangkan kita tak kuasa melihatnya. Akan tetapi, Allah ta’ala lebih memenangkan kita dengan memberi akses untuk langsung terhubung dan meminta pertolongan dari-Nya. Allah-lah sebaik-baik Pelindung dan Pembela. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.