News  

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Produksi Minyak RI Hanya 600 Ribu BPH, 65 Persen Dari Pertamina

Produksi minyak di Indonesia terus menurun dari waktu ke waktu. Pada 2024, produksi minyak hanya mencapai 600.000 barel per hari di mana sebesar 65% merupakan hasil kinerja PT Pertamina Persero.

“Lifting kita 65% itu dari Pertamina,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Rapat Koordinasi Nasional 2024, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Terbesar kedua kata Bahlil berasal dari ExxonMobil yang sebesar 25% dan sisanya adalah perusahaan lain. “Jadi total lifting kita 90% hanya dikuasai dua perusahaan ini,” jelasnya.

Menurut Bahlil, situasi ini harus disikapi dengan serius karena penurunan produksi yang sangat tajam. Bahlil menyampaikan pada 1995 produksi minyak mencapai 1,5 juta barel per hari dan konsumsi 600 barel per hari.

Sementara saat ini, konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari sehingga harus ditutup dengan impor. Adapun konsumsi terbesar adalah transportasi sebesar 49% dan 30% industri.

“Kalau posisi seperti ini apa yang terjadi neraca perdagangan kita terganggu devisa terganggu neraca pembayaran terganggu dan program Prabowo kedaulatan energi dan hilirisasi,” ujar Bahlil.

Menurut Bahlil, perlu koordinasi dengan Kementerian Investasi yang dipimpin oleh Rosan Roeslani agar produksi minyak bisa ditingkatkan.

“Ini kemudian kita butuhkan RDMP-nya Pak Rosan. Saya sampaikan ini terkait RDMP di Kaltim untuk kita mengecek. Begitu RDMP gak selesai-selesai impornya naik terus,” pungkasnya.(Sumber)