Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman meminta sekolah untuk mulai meningkatkan kewaspadaan imbas terdeteksinya virus Human Metapneumovirus (HMPV).
Dicky mengingatkan sekolah, terutama PAUD, TK, SD, hingga SMP, merupakan area yang paling rentan terhadap penyebaran virus yang merebak di China tersebut.
Hal ini disebabkan, tingginya interaksi fisik dan aktivitas anak-anak, terutama di ruang kelas yang memiliki sirkulasi udara terbatas.
“Dan sekali lagi, tentu jangan menjadikan kepanikan, kekhawatiran berlebih. Yang penting sebetulnya momen ini adalah untuk penguatan dari implementasi pencegahan, perilaku 5M-nya, yang terus harus dijaga,” kata Dicky kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Perilaku 5M ialah, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Langkah ini menjadi penting untuk mengurangi risiko penularan HMPV.
“Itu harus terus menjadi budaya yang terjaga, dilakukan dalam setiap aspek atau kehidupan sehari-hari, ini yang akan meminimalisir bukan hanya COVID, bukan hanya HMPV, tapi yang lainnya,” sambung Dicky.
Selain perilaku 5M, kebiasaan hidup sehat juga menjadi kunci penting untuk meningkatkan imunitas anak. Orang tua dan guru diimbau untuk memastikan anak-anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya sayuran dan buah.
Sebab, apabila seorang anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, maka dia akan mampu melawan virus atau bakteri tanpa bantuan obat-obatan tambahan.
“Jangan lupa juga, jika anak sakit, jangan dipaksakan untuk masuk kelas. Biarkan mereka istirahat di rumah hingga benar-benar sembuh,” tambahnya.
Seperti diketahui, HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.
Virus ini sendiri dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.
Hingga kini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.(Sumber)