Wisata  

Riuhnya Ribuan Kera Penghuni Perbukitan di Wanawisata Pangeran Purbaya Surajaya, Pemalang

Berkunjung ke Pemalang tak lengkap rasanya tanpa mengunjungi objek wisata Pangeran Purbaya. Objek wisata yang terletak di Desa Surajaya Kecamatan Pemalang Kota ini juga dikenal dengan nama Wippas, yang merupakan singkatan dari Wisata Pangeran Purbaya Surajaya.

Wippas merupakan destinasi wanawisata yang menawarkan keindahan perbukitan. Keunikan Wippas ada pada ribuan kera yang menjadi penghuni bukit. Sepintas, hal tersebut akan mengingatkan kita dengan objek wisata sejenis yang ada di Bali, yaitu Sangeh Monkey Forest dan Alas Kedaton.

Meskipun dihuni oleh sekawanan monyet, Kawan GNFI tidak perlu khawatir. Monyet yang ada di objek wisata Wippas tidak akan mengganggu pengunjung karena sudah jinak. Jadi, pengunjung bisa berinteraksi dengan monyet tanpa rasa takut.

Serunya Memberi Makan Sekawanan Monyet
Untuk bisa bercengkrama dengan sekawanan monyet, terlebih dahulu pengunjung Wippas harus naik ke atas bukit sejauh kurang lebih seratus meter. Untuk mempermudah akses menuju ke atas bukit, pengelola sudah melengkapi dengan anak tangga.

Perjalanan menaiki anak tangga memang cukup melelahkan. Akan tetapi, rasa lelah tersebut terbayarkan setelah berada di puncak Wippas. Indahnya panorama di sekitar bukit, segarnya udara serta polah sekawanan monyet yang ada di puncak Wippas sungguh memanjakan mata.

Di puncak Wippas, pengunjung diperbolehkan berinteraksi dengan monyet dengan cara memberi makan ataupun berfoto bersama. Jika pengunjung tidak membawa makanan untuk dibagikan kepada monyet-monyet yang ada di puncak Wippas, pengunjung bisa membeli kacang ataupun pisang yang dijual di pedagang kaki lima yang ada di sekitar Wippas.

Tak Hanya Wanawisata, Wippas Juga Menawarkan Wisata Religi
Hal lain yang bisa pengunjung lakukan di objek wisata Wippas adalah mengunjungi makam yang diyakini sebagai makam Pangeran Purbaya. Pangeran Purbaya adalah putra Raja Mataram Kuno, Sutawijaya dan Roro Rembayung. Nama asli Pangeran Purbaya adalah Jaka Umbaran.

Selain makam Pangeran Purbaya, ada pula makam tokoh lainnya, yaitu makam Ki Ageng Pasingsingan. Ki Ageng Pasingsingan adalah senopati Kasultanan Cirebon.

Konon, Pangeran Purbaya pernah terlibat pertarungan melawan Ki Ageng Pasingsingan. Pertarungan dua tokoh yang sama-sama sakti itu berlangsung berlangsung selama tujuh hari tujuh malam, bahkan berbulan-bulan tapi tidak ada yang kalah dan menang.

Akhirnya, keduanya meninggal karena kehabisan tenaga. Untuk mengenang kesaktian kedua tokoh tersebut, masyarakat kemudian memberi nama tempat tersebut dengan nama Surajaya, yang berasal dari kata ‘sura’ yang berarti wani atau berani, serta ‘jaya’ yang berarti kuat.

Baik makam Pangeran Purbaya maupun makam Ki Ageng Pasingsingan ramai dikunjungi terutama setiap malam Jumat kliwon. Sedangkan untuk jam operasionalnya, Objek Wisata Pangeran Purbaya buka setiap hari dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB.

Fasilitas di Objek Wisata Pangeran Purbaya
Setelah puas bercengkerama dengan monyet yang ada di puncak Wippas, serta berziarah ke makam, pengunjung dapat menyaksikan beragam kesenian yang ditampilkan di WIPPAS, seperti parade tari andalan Kabupaten Pemalang hingga pawai budaya seni tradisional.

Bukan hanya itu saja. Ada pula aneka kuliner yang dapat pengunjung nikmati sambil bersantai di bawah ridangnya pohon di sekitar objek Wisata pangeran Purbaya. Konon, pohon-pohon yang ada di Kawasan Wippas sudah berumur

Pengelola Wippas juga sudah melengkapi sarana dan prasarana dengan menyediakan tempat renang, musola dan toilet umum demi kenyamanan pengunjung, serta tempat parkir yang luas.

Bagaimana? Apakah Kawan GNFI tertarik untuk berkunjung ke objek wisata Pangeran Purbaya Pemalang?

Jangan khawatir dengan akses jalannya, ya. Akses menuju Wippas tidaklah sulit. Patokannya adalah Pasar Paduraksa sebelum gapura Selamat Jalan Kota Pemalang. Ambil arah ke barat sekitar 1,7 km, lalu masuk ke wilayah Surajaya.

Jika Kawan GNFI datang dari arah Alun-Alun Pemalang, maka Objek Wisata Wippas hanya berjarak sekitar 9,6km dari alun-alun, atau sekitar 15-20 menit berkendara.