Efisiensi Anggaran Salah Sasaran Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mewanti-wanti kebijakan pemangkasan atau efisiensi anggaran kementerian/lembaga dapat berdampak terhadap kinerja pertumbuhan perekonomian nasional.

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Dengan catatan, efisiensi anggaran tidak dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Esther mengungkapkan anggaran belanja negara atau government expenditure merupakan salah satu komponen untuk meningkatkan kinerja perekonomian di suatu negara atau wilayah. Untuk itu efisiensi dan realokasi anggaran harus diperuntukkan menjalankan program-program yang memiliki dampak positif dan multiplier effect yang luas.

“Kalau tidak mau pertumbuhan ekonomi melambat maka realokasi anggaran ini harus untuk program-program yang bermanfaat, berdampak jangka panjang, dan multiplier effect ke masyarakat,” ungkap Esther saat ditemui di kantor Indef, Jakarta, belum lama ini.

Dalam kesempatan tersebut, Esther turut menyoroti secara khusus efisiensi anggaran pada pos infrastruktur yang terkena pemangkasan dalam jumlah yang cukup besar.

Menurutnya, hal tersebut sah-sah saja, asalkan efisiensi anggaran bukan untuk keperluan pembangunan infrastruktur sektor pangan dan energi.  “Kalau misalnya infrastruktur yang untuk memperkuat swasembada pangan, swasembada energi, ya itu (jangan) dilakukan. Kan itu masuk ke dalam program prioritas Pak Prabowo,” pungkas Esther terkait kebijakan efisiensi anggaran. (Sumber)