Nurul Arifin Soal Aksi Indonesia Gelap: Mahasiswa Jangan Anarkis, Pemerintah Jangan Apatis!

Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin tak mempersoalkan gelaran aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil yang bertajuk Indonesia Gelap beberapa waktu lalu. Menurutnya, aspirasi yang disampaikan masyarakat secara langsung itu merupakan peringatan waspada terhadap pemerintah.

“Saya pikir ini bagus ya, untuk kemudian membuat alert waspada. Artinya kita betul-betul, ‘oh ini yang diinginkan’, jadi jangan sampai kebablasan juga, baik dalam pemerintahan ataupun masyarakat dalam menjalankan sistem demokrasi ini,” kata Nurul kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

Nurul menerangkan, pihaknya turut menghargai dengan aspirasi yang berasal dari keresahan rakyat tersebut. Meski begitu, Dia mengimbau aksi harus dilakukan dengan cara yang konstruktif bukan destruktif.

“Tidak kemudian anarkis, karena kalau sampai anarkis kan tidak hanya merusak segelintir tapi juga negara, artinya stabilitas politik kan berimbas pada stabilitas ekonomi gitu,” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut pihaknya lebih senang mengajak masyarakat untuk berdialog buntut adanya aksi demonstrasi yang bertajuk Indonesia Gelap.

“Sudahlah, demo ya menyampaikan pendapat boleh, tapi kami lebih senang mengajak secara dialogis gitu. Dialogis, konstruktif, kan begitu,” ujar Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2025).

Dia memahami posisi para mahasiswa yang menggelar aksi tersebut. Namun, Prasetyo menegaskan para mahasiswa atau masyarakat untuk mendalami lebih lanjut soal tuntutan yang mereka suarakan. “Jangan menyampaikan sesuatu yang sudah dijelaskan bahwa itu tidak terkena dampak,” tuturnya.

Prasetyo menegaskan, efisiensi yang dilakukan pemerintah yakni ditujukan ke perihal yang dinilai kurang produktif, hanya bersifat seremonial seperti seminar dan Focus Group Discussion (FGD).

“Wah efisiensi ini seolah-olah akan mengganggu kinerja, seolah-olah memberatkan masyarakat. Tidak begitu semangatnya itu. Kan teman-teman media tolong bantu jelaskan juga, teman-teman kan sudah diberi penjelasan gitu,” ujar Prasetyo.(Sumber)