Agnes Jennifer Tantang Netizen Buktikan Tuduhan Dirinya Pelakor, Siapkan Hadiah Rp. 5 Miliar

Agnes Jennifer yang belakangan membongkar perselingkuhan suaminya, David dengan salah satu wali murid di sekolah anaknya kembali naik pitam. Ia marah karena dituding pernah menjadi perebut suami orang atau pelakor di masa lalu.

Kekesalan ini terlontar ketika ada salah satu netizen yang menudingnya merebut David dari orang lain. Ya, David disebut berselingkuh dengan Agnes.

“Istri sah? Bukannya dulu dapat suami yang sekarang juga hasil dari nikung? Hasil dari perselingkuhan sampai bunting anak cowok pertama SMP,” ujar akun @cyntia** dilansir dari unggahan Agnes Jennifer, Rabu (19/2/2025).

Karena kondisinya yang sudah hamil duluan, akun tersebut mengatakan David menceraikan istri keduanya dan menikahi Agnes Jennifer.

“Akhirnya istri yang kedua diceraiin yang di Pluit? Kalau udah nyandang status bini ketiga ya nggak heran lah ya akan ada seterusnya dan seterusnya even di sekolah anak,” katanya si netizen.

Agnes Jennifer yang tak terima dituding sebagai pelakor meminta bukti. Ia juga minta agar mengungkap siapa istri dan kedua David.

“Istri siapa tinggal di Pluit? hahah ss dulu ah biar bisa diproses fitnahnya. Banyak amat bini ketiga? Coba sebutin bini pertama dan kedua siapa? Kalau gue ngelakor, panggil mantan bininya dong,” ujar Agnes Jennifer.

Bahkan, Agnes Jennifer menjanjikan akan memberi hadiah uang Rp5 miliar bila ada yang bisa membuktikan dirinya seorang pelakor.

 

“Jadi, kalau emang dulu gue ngelakor David, pasti ada buktinya kan. Buktiin! Gue akan kasih lo Rp5 miliar yang bisa buktiin dan gue sembah sujud sama yang dulu jadi bininya yang gue lakorin di TV kalau perlu,” tegasnya.

Menurut Agnes Jennifer, netizen yang dibayar sebagai buzzer untuk menyebar fitnah tersebut adalah orang-orang rendahan. Sebab, mereka rela dibayar dengan nominal yang sangat kecil untuk memfitnah dengan risiko dilaporkan.

“Udah jadi buzzer kok masih rendahan banget. Sebarin fitnahnya. Nggak bisa apa cari cuit dari yang lain? udah dibayar murah, yang ditulis fitnah juga. Nggak sebanding woyy. Kalau disuruh sebarin fitnah masa cuman dibayar 500 perak,” ujarnya.(Sumber)