Gagal Promosi ke Red Bull, Yuki Tsunoda Gandeng Diego Menchaca Jadi Manajer Baru

Pembalap Racing Bulls ini sebelumnya ditangani oleh Mario Miyakawa dan Luis Alvarez, sebelum berpisah dengan keduanya pada Desember 2024.

Tsunoda sekarang berada di bawah Diego Menchaca dari Meksiko, yang pernah berkompetisi di ajang single-seater Eropa hingga 2018 sebelum beralih ke sportscar.

Ia telah berkompetisi di International GT Open selama dua tahun terakhir dan finis sebagai runner-up di 2023, tetapi mulai tahun 2025 ia akan fokus sepenuhnya pada manajemen pembalap. Salah satu kliennya adalah pembalap F3, Noah Stromsted.

“Saya tidak akan bekerja (dengan) Mario lagi, dan juga Luis,” kata Tsunoda kepada Motorsport.com. “Saya sangat senang dengan Diego.

“Ia sangat termotivasi, tentu saja. Begitu kami memutuskan untuk bekerja sama, ia langsung mendatangi kantor Helmut (Marko, penasihat Red Bull) untuk membangun hubungan. Upaya semacam itu, saya sangat menghargai – dan jelas, Helmut juga begitu.

“Mereka sudah memiliki hubungan yang baik, yang merupakan awal yang baik. Namun pada akhirnya, yang terpenting adalah tampil di jalur yang tepat, yang akan membuat hidup Diego lebih mudah.”

F1 2025 akan menjadi yang musim kelima bagi Tsunoda, semuanya akan berlangsung bersama tim saudara Red Bull, Toro Rosso, yang telah berganti nama jadi AlphaTauri, RB, dan sekarang Racing Bulls sejak debut pembalap berusia 24 tahun itu.

Red Bull tidak pernah secara serius mempertimbangkan pilot paling mungil di grid F1 2025 itu untuk dipromosikan ke skuad utamanya. Padahal, ia telah mengungguli tiga rekan setimnya yang lain, Nyck de Vries, Daniel Ricciardo dan Lawson.

Keputusan pabrikan Austria membawa Lawson untuk 2025 memicu reaksi beragam di paddock, tetapi pembalap berusia 23 tahun tersebut telah lama digadang-gadang untuk menggantikan Sergio Perez sebagai rekan setim Max Verstappen bahkan sebelum kepergian pembalap asal Meksiko itu secara resmi dikonfirmasi.

Jadi Tsunoda sekarang akan bermitra dengan rookie Isack Hadjar di Racing Bulls dan dia akan memulai musim sebagai pembalap nomor satu tim asal Italia tersebut setelah finis P12 di klasemen 2024.

“Yuki tahun lalu melakukan langkah yang saya pikir tidak ada yang menyangka,” ucap bos tim Racing Bulls, Laurent Mekies, saat uji coba pramusim 2025 di Bahrain.

“(Dia) melakukan langkah besar dalam hal kecepatan, dalam hal kedewasaan, dalam hal umpan balik teknis – dan saya pikir jika ada langkah lain seperti itu dalam diri Yuki tahun ini, itu akan menjadi sangat, sangat menarik!

“Jadi, dalam hal seperti apa tahun yang baik untuknya, adalah melihat langkah lain yang sama besarnya dengan apa yang telah kita lihat tahun lalu.”

Namun, masa depan Tsunoda setelah 2025 masih belum pasti. Berbicara kepada media tak lama setelah promosi Lawson diumumkan, Horner mempertanyakan apakah “masuk akal” untuk mempertahankan pembalap Jepang di keluarga Red Bull jika dia tidak bersaing untuk mendapatkan kursi tim senior.

Jika Red Bull melepasnya di akhir musim, pilihan Tsunoda tampaknya terbatas. Ia sempat melakukan pembicaraan dengan Haas tahun lalu dan juga dipertimbangkan oleh Sauber, namun pabrikan minuman berenergi memilih untuk memperpanjang kontraknya untuk satu musim lagi.

Sejak saat itu, kedua tim telah mengunci susunan pembalap mereka untuk beberapa tahun ke depan, membuat Tsunoda tidak memiliki banyak alternatif lain jika ia tidak mendapatkan tempat di tim pada 2026.(Sumber)