Masih Adakah Jalan Anies Baswedan di Pilpres 2029?

Anies Baswedan habis. Kalah Pilpres. Gagal jadi Gubernur Jakarta pula. Peluang Anies Baswedan sudah tertutup? Begitulah opini yang berkembang akhir-akhir ini di kalangan pendukung anti Anies.

Sah-sah saja bila ada yang beropini bahwa Anies Baswedan sudah habis. Untuk Pilpres 2029 Prabowo Subianto sudah menggalang Koalisi Permanen untuk lanjut periode kedua. Siapa yang bisa menjamin 7 partai politik seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PKB, NasDem dan PKS bakal solid hingga Pilpres 2029?

Praktis bila Koalisi Permanen benar-benar terwujud Anies Baswedan tidak dapat partai politik parlemen. Hanya menyisakan PDIP. Itupun kalau PDIP tidak bergabung Koalisi Prabowo. Partai politik non parlemen seperti Partai Ummat, PPP, PBB, Partai Masyumi dan masih banyak partai kecil lainnya.

Meski ada Putusan Mahkamah Konstitusi awal tahun 2025 yang menghapus ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden (presidential threshold) sebagaimana tercantum dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).

Tapi kita masih menunggu keputusan DPR dan Pemerintahan Presiden Prabowo tentang detail pelaksanaan penghapusan ambang batas minimal pencalonan presiden dan wakil presiden oleh partai politik. Bisa saja ini menjadi celah untuk kembali menggagalkan pencalonan Anies Baswedan seperti di Pilkada Jakarta tahun 2024.

Apalagi Anies Baswedan bukan kader partai. Hanya mengandalkan pendukungnya baik yang ada di partai politik maupun pendukungnya di Pilpres 2024 yang baru-baru ini membentuk organisasi masyarakat bernama Gerakan Rakyat.

Bila melihat realitas politik hari ini praktis Anies Baswedan belum mempunyai instrumen politik yang bakal mengantarkannya berkontestasi di Pilpres 2029 yang akan datang.

Soal dukungan rakyat terhadap Anies Baswedan jangan Anda ragukan itu. Suara murni Anies Baswedan di Pilpres 2024 lebih dari 40 juta rakyat memilih Anies Baswedan. Itu suara murni tanpa wasit pemilu dikendalikan. Tanpa campur tangan Mahkamah Konstitusi dan tanpa cawe-cawe penguasa. Ini yang penting. Anies Baswedan tidak didukung partai cokelat.

Hari ini kita merasakan dukungan terhadap Anies Baswedan masih sangat besar. Kemana-mana kehadiran Anies Baswedan disambut antusias rakyat. Tengoklah acara Anies Baswedan di Masjid Kampus Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin, 3 Maret 2025. Masjid penuh. Disesaki oleh mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum lainnya.

Tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok lusa. Kita hanya bisa memprediksi. Prediksi bisa benar, bisa salah. “Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.” [QS. Luqman: 34]

Demikian pula kita tidak dapat memprediksi akhir dari kekuasaan Presiden Prabowo. Berakhir 2029 atau bakal ada gempa politik yang memungkinkan berakhir sebelum 2029. Semua belum pasti.

Manusia punya rencana tapi Allah subhanahu wata’ala punya kehendak. Boleh saja manusia memiliki rencana yang bagus, tapi Allah _subhanahu wata’ala_ punya rencana yang lebih bagus dari manusia.

“Kita punya rencana. Allah _subhanahu wata’ala_ punya rencana. Akan tetapi, sehebat apa pun kita merencanakan sesuatu, tetap rencana Allah _subhanahu wata’ala_ lebih indah dari yang kita rencanakan,” begitu kata-kata bijak yang menginspirasi.

Semoga selalu ada jalan untuk orang-orang baik, ikhlas dan tidak tersandera oleh kasus yang tidak pernah manusia prediksi bakal berkiprah untuk kebaikan merah putih, Aamiin

Bandung, 5 Ramadan 1446/5 Maret 2025
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis