Reliji  

Benarkah Ada Keistimewaan Wafat Saat Bulan Ramadhan?

Setiap yang hidup pasti akan mati karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Kematian dan ajal menjadi rahasia Allah SWT yang sejatinya akan dihadapi oleh makhluk hidup.
Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 185,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”

Adakah Keistimewaan Meninggal di Bulan Ramadhan?
Terkait keistimewaan meninggal di bulan Ramadhan, detikHikmah tidak menemukan dalil khusus mengenai hal ini. Meski demikian, terdapat sebuah hadits yang menyebut wafatnya seseorang dalam kondisi berpuasa.

Diterangkan dalam buku Keistimewaan Puasa Menurut Syariat & Kedokteran karya Syeikh Mutawalli Sya Rawi, dari Amr bin Murrah al-Juhni dia berujar seseorang dari Qudha’ah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata,

“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mengucapkan syahadat lailahaillahu wa annaka Rasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya kamu adalah utusan Allah), aku salat lima waktu, melakukan puasa Ramadhan, mengerjakan ibadah (shalat tarawih) bulan Ramadhan dan menunaikan zakat?” Rasulullah SAW berkata, “Barangsiapa yang meninggal dunia seperti ini maka dia termasuk golongan syuhada’ dan shiddiqin.” (HR Ibnu Hibban)

Senada dengan itu, Ustaz Adi Hidayat turut menjelaskan hal serupa seperti dikutip dari arsip berita detikcom, Rabu (13/3/2024).

“Waktu memang ada yang diistimewakan oleh Allah SWT, berbeda dengan waktu lainnya. Ada waktu harian seperti sepertiga malam, ada waktu bulanan, ada waktu tahunan, seperti Ramadhan, waktu Ramadhan banyak keistimewaan, jika amal saleh ditingkatkan maka pahala dilipatgandakan,” terang Ustaz Adi.

Meski demikian, Ustaz Adi menjelaskan bahwa meninggal di bulan Ramadhan bukan berarti menjadi penjamin seseorang wafat dalam keadaan baik. Hal ini kembali kepada individu masing-masing.

“Jadi Ramadhan, jika ada yang wafat di dalamnya, belum tentu jadi tanda kebaikan wafatnya, kecuali jika dia wafat dalam keadaan saleh,” tambahnya.

Sementara itu, mengutip buku 800 Hadits Pilihan dan Penjelasannya oleh Syaikh Muhammad Musthafa Imarah, meninggal di bulan Ramadhan dinilai istimewa bagi muslim yang wafat dengan mengerjakan amal saleh semasa hidupnya. Jadi, kunci utamanya bergantung pada jumlah amal kebaikan yang dikerjakan.

Wallahu’alam.