Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebutkan operasional RDF Rorotan dihentikan sementara, salah satunya adalah proses komisioning atau uji coba pengelolaan sampah. “Iya, kita setop sementara dulu (komisioning),” kata Asep di RDF Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (20/3/2025).
Asep belum bisa memastikan sampai kapan penghentian operasional RDF Rorotan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu menunggu laporan dari pihak kontraktor.
“Jadi nanti akan keluar timeline kira-kira penundaannya sampai kapan. Jadi kita nunggu satu minggu ini,” ujar Asep.
Ia pun mengaku bahwa RDF Rorotan memang telah tidak beroperasi sejak Senin (10/3/2025) dan akan beroperasi lagi setelah semua perbaikan dilakukan.
Penghentian ini dilakukan usai jatuh korban. Ketua RT di Perumahan Jakarta Garden City (JGC) Klaster Shinano RT 18, RW 14 Wahyu Andre Maryono, menyebut bahwa tujuh orang warganya terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat bau dari fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara.
“Tapi sekarang ini semenjak mereka uji coba terakhir, seminggu terakhir ini sudah gesernya itu ke arah ISPA ya. Karena warga saya itu ada 7 orang per hari ini yang lapor mereka terkena ISPA gitu,” kata Wahyu kepada Inilah.com, Rabu (19/3/2025).
Kebenaran ISPA itu, kata Wahyu, telah dibenarkan juga oleh pihak puskesmas di kawasan kompleksnya.
“Tadi juga dari dokter puskesmas juga sudah hubungi saya ingin memeriksa kebenaran informasi itu. Sudah ternyata memang benar warga kami ada yang kena ISPA,” ujar Wahyu.
Terkait ini, Gubernur Jakarta Pramono Anung sempat buang badan dengan berdalih bahwa proyek RDF Rorotan di Jakarta Utara itu dibangun jauh sebelum dirinya menjabat sebagai gubernur.
“Saya belum bisa berkomentar sebelum saya melihat langsung. Karena ini kan dibuat sebelum saya, jauh dan sekarang kan sudah jadi,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/3/2025).(Sumber)