News  

Dikabarkan Jadi Gojek Bank, Ini Penjelasan Bank Artos

PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) dikabarkan akan menjadi Gojek Bank alias GoBank setelah 51% saham perusahaan diakuisisi oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo. Terkait dengan isu itu, manajemen Bank Artos memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut bukan berasal dari perseroan.

“Kami juga tidak tahu sumber informasi itu dari mana [GoBank],” ujar Plt Direktur Utama Bank Artos Deddy Triyana dalam public expose (PE) insidentil yang digelar Senin (14/10/2019).

Paparan publik tersebut merupakan permintaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah harga saham Bank Artos bergerak liar seiring menyebar rumor di pelaku pasar dan media massa soal GoBank tersebut. Sudah 4 kali saham Bank Artos dihentikan sementara alias suspensi hingga Senin ini.

Dalam kesempatan itu Deddy mengatakan bahwa perseroan belum pernah melakukan komunikasi terkait isu akan menjadi GoBank. Dia juga menegaskan Bank Artos juga belum pernah berkomunikasi dengan ekosistem manapun, termasuk Gojek.

“Sampai saat ini perseroan tidak melakukan pembicaraan terkait rencana tersebut,” ujar Deddy.

Meski demikian, Deddy mengakui bahwa pemegang saham baru akan melakukan transformasi untuk menjadi bank digital. Menurut manajemen, digital bank merupakan masa depan industri perbankan Indonesia.

“Alasan akuisisi ini untuk mengembangkan Bank Artos yang melayani segmen menengah dengan platform digital. Akan ada bisnis model baru dari Bank Artos jadi bank digital. Kenapa? karena segmen itu sedang tumbuh dan juga target market di segmen itu mendominasi dari sisi usia produktif, ini jadi alasan dari pihak pembeli,” ujar Deddy.

Akuisisi oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo disampaikan pada 22 Agustus 2019 dengan mencaplok 51% saham Bank Artos. Akuisisi tersebut dilakukan oleh perusahaan milik Jerry Ng bernama PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), dan entitas milik Patrick Walujo, yakni Wealth Track Technology (WTT) Limited yang berbasis di Hong Kong.

Sebelumnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pada 30 September lalu, pemegang saham Bank Artos juga sudah menyetujui rencana pengambilalihan 51% saham perseroan oleh dua investor strategis yakni MEI dan WTT Limited.

RUPSLB juga menyetujui agenda aksi korporasi kedua yakni rights issue atau menerbitkan sebanyak 15 miliar saham baru dengan mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan nominal Rp 100/saham kendati harga pelaksanaan belum ditentukan. {CNBC.com}