Reliji  

5 Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Pahala Puasa Setahun Penuh

Jangan dilewatkan begitu saja! Puasa sunah di bulan Syawal ternyata memiliki sederet keutamaan yang bisa memberikan kenikmatan di dunia maupun akhirat.

Usai memperbanyak ibadah dan amalan baik di bulan Ramadan, Muslim dianjurkan untuk tetap mempertahankan kualitas serta kuantitas ibadahnya kepada Allah SWT. Hal ini semata-mata demi mendapatkan rida dari Allah SWT.

Dalam mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah setelah Ramadan, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa Syawal sebanyak 6 hari setelah Hari Raya Idulfitri.

Tak hanya mendapatkan rida dari Allah SWT, ternyata keutamaan puasa Syawal lebih banyak dari itu.

Keutamaan Puasa Syawal
Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, berikut adalah sejumlah keutamaan puasa Syawal yang sayang dilewatkan:

1. Mendapatkan Pahala Puasa Setahun Penuh
Keutamaan puasa Syawal setelah puasa wajib di bulan Ramadan yang paling diistimewakan adalah setara dengan pahala puasa selama setahun penuh.

Hal ini pun telah disebutkan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim)

2. Penyempurna Puasa Ramadan
Sebagaimana dengan salat sunah rawatib yang dapat melengkapi kekurangan dari salat fardu, puasa sunah Syawal juga turut menyempurnakan puasa wajib selama bulan Ramadan.

Dalam hadis riwayat Tirmizi, disebutkan bahwa amalan pertama yang dihisab adalah salat. Jika terdapat kekurangan dari ibadah salat, maka amalan sunah akan menyempurnakannya. Hal ini pun berlaku untuk ibadah wajib lainnya, termasuk puasa Ramadan.

“Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika salatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada salat wajibnya, Allah SWT berfirman: ‘Periksalah apakah hamba-Ku memiliki amalan sunah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya.” (HR. at-Tirmizi)

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan
Melansir dari laman NU Online, kebiasaan melakukan amalan baik setelah beribadah, seperti puasa Syawal setelah puasa wajib Ramadan, bisa menjadi indikasi diterimanya ibadah tersebut oleh Allah SWT.

Begitu pula sebaiknya, melakukan keburukan setelah kebaikan bisa menjadi tanda ditolaknya amalan baik tersebut.

4. Ungkapan Syukur

Puasa sunah Syawal bisa menjadi bentuk syukur umat Muslim kepada Allah SWT atas limpahan karunia yang didapatkan di bulan Ramadan, mulai dari puasa wajib, salat malam (tarawih), hingga zakat fitrah.

Ibadah di bulan Ramadan sendiri merupakan sarana pengampunan dosa, sesuai dengan yang dijelaskan dalam hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim.

Setelah mendapatkan ampunan di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk bersyukur dengan melakukan ketaatan kepada Allah SWT, salah satunya melalui puasa Syawal.

5. Kesinambungan Ibadah
Memperbanyak ibadah dan amalan baik tidak hanya dilakukan di bulan suci Ramadan saja. Umat Muslim hendaknya senantiasa berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadahnya setelah melewati bulan Ramadan.

Dalam hal ini, puasa Syawal bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga keberlanjutan ibadah yang telah dilakukan selama Ramadan.