News  

Zulfikar Dachlan Sentil Ketua LPS Yang Sebut Tiktok Tempat Orang Tak Punya Pekerjaan

Pegiat media sosial, Zulfikar Dachlan menyentil pernyataan Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi yang menyatakan jika orang-orang yang aktif di salah satu platform media sosial, yakni Tiktok merupakan orang yang tidak ada pekerjaan.

Dalam sebuah forum Purbaya Yudhi sebelumnya menjelaskan mengenai ekspansi usaha para pelaku bisnis yang dirasa tak terdengar gaungnya. Ia berusaha meyakinkan bahwa ekspansi berjalan, hanya saja para pelaku bisnis ini tak pernah berbicara di Tiktok.

“Para pelaku bisnis kita sebetulnya sedang ekspansi, tapi mereka jarang ngomong di Tiktok. Yang di Tiktok kan yang nggak ada kerjaan,” ujar Purbaya Yudhi, Ketua Dewan Komisioner LPS.

Zulfikar Dachlan menyayangkan pernyataan Purbaya Yudhi ini. Menurutnya, Yudhi tidak memahami dunia sosial, sehingga mengecilkan peran media sosial dalam fungsi membangun kesejahteraan masyarakat kecil menengah.

Zulfikar bahkan terjun langsung untuk melihat salah satu kegiatan UMKM di Kota Bandung yang secara aktif menggunakan media sosial untuk menjangkau pasar di berbagai kota lain.

“Gais ini ada komentar dari Kepala Lembaga Penjamin Simpanan ya yang katanya yang di Tiktok nggak ada kerjaan. Sekarang gue berada di daerah Jawa Barat, tepatnya di Kota Bandung. Bagaimana UMKM bisa berkarya di media online, bisa jualan di media online, terutama melalui platform Tiktok,” tutur Zulfikar Dachlan melalui video yang beredar.

Ia lantas menunjukkan salah satu kegiatan UMKM tersebut di mana ada seorang perempuan dengan beberapa handphone di hadapannya. Usut punya usut, perempuan tersebut sedang memasarkan barang produksinya melalui live Tiktok. “Nih gais, ini yang disebut nggak ada kerjaan?” tanya Zulfikar Dachlan.

Selanjutnya, Zulfikar berkeliling ke tempat itu, ia menemukan tumpukan barang yang siap dikemas dan siap dikirim. Ia kembali menanyakan apakah dengan kondisi seperti ini, Tiktok masih tidak memberi manfaat? Atau Tiktok adalah tempat berkumpul orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan?

“Ini ada produksi packaging, ini industri kecil menengah yang akan menjadi besar. Ada lagi jasa kurir. Ini mereka sudah siap mengirimkan barangnya ke daerah lain. Lapangan pekerjaan bukan? Ada yang dikerjakan? Ada dong! Nggak ada kerjaan? Masa sih pak? Jangan gitu dong,” sentil Zulfikar.

Zulfikar meminta Ketua Dewan Komisioner LPS untuk mengklarifikasi pernyataannya. Alih-alih menyindir pengguna Tiktok sebagai orang yang tak punya pekerjaan, Zulfikar mendorong agar siapapun itu bisa memotivasi anak-anak muda guna mengoptimalisasi penggunaan media sosial untuk menunjang kegiatan ekonomi.

“Kita harus motivasi anak-anak muda sekarang itu bagaimana bisa berusaha menjadi luar biasa seperti ini. Ini dari usaha yang sangat kecil sekali yang nggak mungkin terjadi kalau tidak ada media sosial. Tolong diklarifikasi lebih lanjut. Jangan berpendapat jika anda tidak ngerti apa itu media sosial untuk usaha kecil menengah,” tutup Zulfikar Dachlan.