News  

Ada Upaya Sistematis Jauhkan TNI dari Rakyat

Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari, angkat bicara soal polemik yang belakangan mencuat terkait isu horor TNI masuk kampus.

Ia menilai narasi yang dibangun seolah-olah kehadiran TNI di lingkungan akademik menjadi momok menakutkan. Hal itu tentu sangat keliru dan tidak berdasar.

“Kami tidak habis pikir, sepertinya ada upaya sistematis beraroma dendam memusuhi TNI. Tudingan bahwa TNI mengintimidasi kehidupan kampus itu justru memperlihatkan adanya grand design untuk menjauhkan sivitas akademika dari institusi yang menjadi garda utama bangsa,” tegas Noor Azhari dalam keterangannya, Kamis malam, 24 April 2025.

Menurutnya, kelompok yang menolak keterlibatan TNI dalam berbagai kegiatan akademik tampak melupakan akar sejarah bangsa.

“TNI dan kampus merupakan garda utama dalam memperjuangkan dan menjaga kedaulatan Indonesia,” jelasnya.

Noor juga menyoroti fakta bahwa citra TNI di mata rakyat sangat positif.

“Beberapa survei nasional menempatkan TNI sebagai institusi negara dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi, mendekati angka 90 persen. Ini bukan sekadar angka, tapi refleksi nyata dari kedekatan TNI dengan rakyat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa amanah reformasi justru membuka ruang legal dan konstitusional bagi TNI untuk berperan aktif dalam penguatan ketahanan dan pertahanan negara melalui mandat yang diberikan negara.

“Kami berprasangka baik terhadap mereka yang membangun narasi horor terhadap TNI, dan mengidentifikasi adanya kekuatan tertentu yang mencoba mendiskreditkan alat negara. Jangan sampai kampus dijadikan alat untuk menabur ketakutan dan memecah kepercayaan publik kepada sesama komponen bangsa,” pungkas dia. (Sumber)