Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Djon Afriandi turut menyampaikan permohonan atas polemik peristiwa para prajurit yang meminta foto bersama Ketua Umum DPP GRIB Jaya Hercules Rosario Marshal.
Permintaan maaf itu disampaikan Djon atas dampak dari momen tersebut yang ternyata mengundang reaksi kritik dari masyarakat, termasuk internal dari Prajurit Korps Baret Merah tersebut.
“Saya selaku pribadi dan sebagai Danjen Kopassus, pertama saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Ini kejadiannya, sifatnya memang tidak terduga,” kata Djon kepada awak media pada Sabtu (26/4/2025)
Djon menjelaskan kejadian yang video telah viral di media sosial terjadi pada 22 Februari 2025 dalam acara lepas sambut pejabat Dangrup-2 Kopassus di Grup-2 Kopassus, Surakarta. Kala itu, Hercules diundang secara personal oleh pejabat lama Dangrup-2 Kopassus.
“Kalau kami lihat dan setelah kami selidiki, masih ada sisi manusiawinya. Ada suatu acara di Kopassus yang kebetulan personal, pejabat tertentu yang ternyata memang dekat secara emosional ya, secara kekeluargaan mengundang secara personal juga,” tuturnya.
Namun, selepas acara, tindakan beberapa prajurit yang meminta berfoto dengan Hercules pada akhirnya menimbulkan reaksi negatif di masyarakat. Jadi, dampak itulah yang diakui Djon tidak terpikirkan oleh prajurit kala itu.
“Ini mungkin pada saat itu, momen itu tidak terpikir oleh mereka. Sehingga terjadilah foto bersama Saudara Hercules. Tapi, bukan menurut kami, kalau fotonya tidak masalah, cuma momennya mungkin yang bermasalah,” ujarnya.
“Karena ya anggota kita menggunakan pakaian lengkap di acara khusus, dia berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin yang tidak Terima. Termasuk dari keluarga korps baret merah pun ada yang tidak terima,” sambungnya.
Atas adanya kejadian ini, Djon memastikan akan ada pembinaan dalam rangka evaluasi ke depan. Hal itu dimaksudkan agar kejadian tersebut tidak terulang sehingga mengundang reaksi negatif masyarakat.
“Mungkin, kami kurang dalam menyampaikan pesan tentang perkembangan situasi yang terjadi pada saat ini dan anggota kita juga mungkin kurang mendapatkan informasi tentang itu. Sehingga kita akan memperbaiki diri. Kita coba pembinaan lebih baik,” terangnya. (Sumber)