News  

Kereta Tanpa Rel IKN Dikembalikan ke China, Jhon Sitorus: Proyek Bohongan Mulai Menampar Jokowi

Kereta Tanpa Rel di IKN (IST)

Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, turut memberikan komentarnya mengenai kabar dikembalikannya kereta otonom atau kereta tanpa rel dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) ke China.

Dikatakan Jhon, pengembalian ini merupakan bukti bahwa proyek-proyek yang dulu dibanggakan mantan presiden Jokowi mulai menunjukkan kegagalan.

“Akhirnya, satu persatu proyek kebohongan itu mulai menampar wajah Jokowi sendiri,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Minggu (4/5/2025).

Ia kemudian menyinggung bahwa proyek kereta otonom tersebut sempat dipamerkan Jokowi pada masa kepemimpinannya.

Dan, ternyata ia melihat hanyalah bus gandeng biasa yang diberi tampilan seperti kereta dan dipaksakan tampil demi mendapatkan pujian.

“Dulu terlalu gegabah memaksakan diri agar memamerkan Kereta Otonom (yang sebenarnya bus gandeng yang bannya ditutupi) demi pengakuan dan tepuk tangan,” cetusnya.

Kini, menurut Jhon, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto harus mengambil langkah realistis, termasuk mengembalikan kereta tersebut ke negara asalnya, China.

Ia menilai hal ini mencerminkan kegagalan proyek IKN dalam menarik minat investor.

“Pengembalian kereta otonom ke Cina adalah langkah paralel dari bangkrutnya IKN karena tidak ada investor yang tertarik menanamkan modal di proyek politik ini,” lanjutnya.

Jhon juga menilai bahwa kebijakan efisiensi ala Presiden Prabowo akan membawa IKN ke dua kemungkinan.

“Satu menjadi replika candi Hambalang, kedua menghapus nama Jokowi lalu mendesain ulang IKN tanpa embel-embel Jokowi,” tandasnya.

Jhon bilang, rantai kebohongan hanya dapat ditutupi dengan kejujuran walaupun itu terasa pahit.

“IKN harus dikembalikan menjadi cita-cita negara, bukan cita-cita politik Jokowi dan keluarganya,” kuncinya.

Sebelumnya, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahean juga ikut bersuara soal proyek Ibu Kota Negara (IKN) usai kabar dikembalikannya kereta tanpa rel ke China.

Dikatakan Ferdinand, langkah itu merupakan simbol nyata dari kegagalan proyek ambisius Presiden Joko Widodo tersebut.

“Bagi saya memaknai kereta tanpa rel ke China adalah sebagai pertanda bahwa memang IKN itu akan kembali ke titik nol sebelumnya,” kata Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (1/5/2025).

Ferdinand menyebut kawasan IKN hanya akan kembali menjadi wilayah kosong seperti sediakala.

“Kembali menjadi kawasan seperti semula. Di sana tidak ada kehidupan, seperti yang dicita-citakan Jokowi,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia menilai kembalinya kereta tanpa rel itu mencerminkan kegagalan total dari keseluruhan rencana pembangunan IKN.

“Saya melihat bahwa ini pertanda kegagalan dari keseluruhan IKN dan rencana itu akan gagal,” sebutnya.

Kata Ferdinand, situasi ekonomi Indonesia yang tengah tidak stabil, baik secara nasional maupun global, membuat proyek IKN semakin tidak relevan untuk diteruskan.

“Karena kita menghadapi situasi yang tidak baik-baik saja secara nasional ekonominya maupun secara internasional,” jelas Ferdinand.

Ia juga meragukan kemungkinan IKN akan selesai sebagaimana yang direncanakan oleh pemerintah.

“Jadi hampir tidak ada kemungkinan kalau IKN itu masih diteruskan,” ucapnya.

Ferdinand bilang, saat ini adalah waktu yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi kenyataan.

“Jadi kembalinya kereta tanpa rel ini ke China artinya sudahlah, mengembalikan semua rencana IKN kepada titik nol. Kita harus siap menerima kenyataan ke depan bahwa IKN tidak akan pernah selesai,” kuncinya. (Sumber)