News  

Serangan Megawati dan PDIP ke Jokowi Masif, Skandal Ijazah Palsu Makin Terbongkar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022).

Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M Rizal Fadillah, menilai bahwa serangan Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan (PDIP) terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin masif, terutama terkait dugaan ijazah palsu yang terus berkembang. Dalam pernyataannya, Rizal Fadillah mengungkapkan bahwa Megawati secara tegas menantang Jokowi untuk segera menunjukkan ijazah asli, usai sebelumnya Ketua Umum PDIP itu meminta hal tersebut dalam sebuah acara di BRIN.

Menurut Rizal, dorongan agar Presiden Jokowi segera menyerah semakin kuat. “Tantangan Bu Guru yang pernah dikhianati murid ini menjadi pukulan serius bagi kejumawaan Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu bakal gelagapan jika terus dihajar Megawati,” ujar Rizal Fadillah kepada Radar Aktual, Jumat (16/5/2025)

Rizal juga menyoroti laporan pencemaran nama baik dan fitnah yang dilayangkan oleh Jokowi ke Polda Metro Jaya. Ia menyebut langkah tersebut sebagai bentuk “bunuh diri” secara hukum karena laporan dibuat tanpa menyebut siapa yang dilaporkan. “Aneh status terlapor dalam penyelidikan, yakni penyelidikan didahulukan dan baru ditemukan terlapor atau teradu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan adanya ketidakjelasan dalam laporan tersebut, mengingat tanggal pembuatan laporan, Berita Acara Pemeriksaan (BAP), dan Surat Perintah Penyelidikan semuanya bertanggal 30 April 2025. “Ini licik dan tendensius,” kata Rizal.

Skandal ijazah Jokowi kini menjadi sorotan utama, terutama setelah Bareskrim Mabes Polri fokus melakukan penyelidikan terhadap dugaan keaslian skripsi dan ijazah Presiden Jokowi. Rizal menegaskan bahwa laporan pencemaran nama baik oleh Jokowi seharusnya dihentikan hingga ada kejelasan hukum dari Bareskrim terkait keaslian ijazah tersebut.

Ketegangan semakin meningkat setelah Kasmudjo, sosok yang pernah disebut sebagai pembimbing skripsi Jokowi, menyatakan bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi tersebut. Kasmudjo juga menyerahkan permasalahan ini kepada Universitas Gadjah Mada (UGM). “Ketar-ketir Kasmudjo adalah percaya diri Megawati,” pungkas Rizal Fadillah.