Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) tengah mengkaji wacana Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk melatih dokter umum menjadi dokter spesialis kandungan (obgyn).
Pelatihan ini akan diterapkan untuk dokter umum di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) atau DTPK (Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan).
Ketua KKI drg.Arianti Anaya memastikan bahwa pelatihan dokter umum menjadi obgyn akan mengedepankan standar keselamatan para pasien.
“Semua tentu ingin agar semua masyarakat dapat mendapat akses layanan kesehatan yang baik termasuk daerah 3T. Sehingga wacana yang disampaikan oleh Pak Menkes memang sedang didiskusikan oleh kolegium terkait (kolegium obgyn),” kata Arianti saat dihubungi kumparan, Kamis (15/5).
“Tapi tentunya nanti akan diikuti dengan standar-standar dan pelatihan karena tetap harus dikedepankan patient safety (keselamatan pasien),” tambah dia.
Saat ini, kolegium juga masih mengkaji untuk memasukkan pelatihan ini dalam kurikulum pendidikan di perguruan tinggi serta prosedur lamanya pelatihan. “Masih dalam proses,” ucapnya.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin berbicara tentang rencana pelatihan dokter umum agar bisa menangani persalinan ataupun operasi caesar dalam kondisi medis tertentu.
Katanya, masih banyak perempuan di daerah 3T yang meninggal dunia saat proses melahirkan karena tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
“Saya disuruh sama Pak Prabowo untuk buka 66 rumah sakit di daerah terpencil. Contohnya Nias (Sumut), sudah pernah ke Nias. Belum? Saya ke Taliabu (Maluku Utara), sudah pernah ke Pulau Taliabu? Belum. Sudah pernah ke Anambas (Riau) ? Ke Anambas,” kata Menkes di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5).
“Itu banyak sekali saya mengerti kenapa ibu-ibu meninggal, gak bisa terlayani. Saya terakhir baru dari Lampung. Bupatinya gubernurnya nunjukin video di mana dia masih menggotong ibu-ibu hamil, naik perahu, akhirnya tidak terlayani karena tidak ada dokter,” urainya.
Secara spesifik, Menkes bilang hal ini urgent dilakukan. Sebab, ratusan daerah di Indonesia tak punya dokter obgyn. Di Kepulauan Nias sendiri, baru tersedia empat dokter spesialis kandungan.
Namun ia memberi catatan, selama prosesnya, penyediaan fasilitas yang lebih baik juga diupayakan. Sehingga masyarakat di daerah 3T lebih terbantu.(Sumber)