Tekno  

Aplikasi Transportasi Online Asal Rusia, Maxim dan Indrive Dilarang Beroperasi di Malaysia

Badan Transportasi Umum Darat (APAD) Malaysia, menerbitkan surat penghentian operasi dua aplikasi transportasi online asal Rusia yakni Maxim dan InDrive. Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke menganggap keduanya beroperasi secara ilegal.

“Efektif per 24 Juli, InDrive dan Maxim harus menghentikan operasinya di negara (Malaysia),” kata Loke dilansir The Star.

Asosiasi pengemudi online Malaysia sebelumnya mendesak Pemerintah Malaysia untuk mengambil tindakan hukum terhadap dua platform ini. Desakan itu termasuk blokir akses karena menawarkan layanan yang tidak mematuhi aturan perundang-undangan di sana.

Asosiasi ini mengeklaim Maxim dan InDrive tak mematuhi aturan lantaran para pengemudinya dianggap tak mengantongi lisensi PSV (Public Service Vehicle) yang resmi dikeluarkan pemerintah. PSV merupakan syarat mutlak bagi para pengemudi sebelum mengoperasikan kendaraan untuk transportasi umum.

Maxim dan InDrive dituding melanggar ketentuan berdasarkan UU Angkutan Umum Darat. Secara spesifik mereka tak bisa membuktikan seluruh kendaraan yang terdaftar di bawahnya memiliki izin kendaraan E-hailing yang valid.

Loke mengatakan bahwa kedua perusahaan sebenarnya bisa mengajukan banding terhadap larangan operasi ini. Namun secara tegas ia memastikan bahwa bisa atau tidaknya dua platform ini beroperasi lagi di Malaysia bergantung pada keputusannya nanti.

“Kedua perusahaan bisa mengajukan banding, tetapi keputusan akhir tetap di tangan saya,” tegas Loke.

Merespons hal ini, Maxim Malaysia mengatakan sampai saat ini masih melanjutkan operasional dan menyediakan layanannya bagi pengguna di Malaysia. Perwakilan Maxim di Malaysia tengah berdiskusi dengan otoritas terkait tentang penyelesaian masalah.

Selama ini, Maxim juga telah bekerja sama dengan sejumlah sekolah mengemudi di Malaysia untuk memastikan calon mitra pengemudi yang hendak bergabung dapat segera mendapatkan SIM PSV.

“Maxim Malaysia tengah berdiskusi dengan otoritas terkait tentang penyelesaian masalah ini dengan segera sembari menjaga niat baik dan reputasi yang telah kami bangun selama bertahun-tahun,” kata Syaza Shafiqah Binti Ahmad Shajari, PR Specialist Maxim Malaysia, kepada kumparan, Selasa (20/5).

“Hal ini dilakukan untuk menjelaskan terkait masalah ini dan memberikan kejelasan kepada pengguna, mitra, vendor, dan pemangku kepentingan terkait lainnya yang bekerja sama erat dengan Maxim Malaysia.”

Saat mitra mendaftar, mereka akan menjalani pemeriksaan dan pengawasan untuk memastikan mereka memiliki dokumen yang diperlukan untuk mematuhi pedoman transportasi online yang ditetapkan oleh APAD/MOT.

Prosedur pemeriksaan ketat yang dilakukan oleh Maxim Malaysia merupakan komponen transparansi perusahaan, yang pada dasarnya akan menjamin keselamatan publik secara umum.

Maxim mengatakan akan selalu berupaya mematuhi setiap regulasi di negara tempatnya beroperasi seperti Malaysia dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan dan kendala yang dialami.(Sumber)