Bahlil Lahadalia: Pengorbanan Nabi Ibrahim Cerminan Perjuangan Partai Golkar

Ketua Umum Partai Golongan Karya Bahlil Lahadalia merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah bersama keluarganya dan sejumlah pengurus partai di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat, 6 Juni 2025. Ia menyerahkan seekor sapi dengan bobot mencapai 1,2 ton kepada panitia kurban di Masjid Ainul Hikmah DPP Golkar.

Dalam momen itu, Bahlil membagikan pandangannya tentang berkurban. Ia menyebut ada tiga poin penting yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim saat mengorbankan anaknya, Nabi Ismail. “Yang pertama itu adalah keikhlasan, kebesaran jiwa kita dalam mengorbankan apa saja untuk ke jalan fisabilillah, untuk jalan yang Allah tunjukkan,” ujarnya pada Jumat, 6 Juni 2025.

Dalam konteks itu, Bahlil lalu mengaitkannya dengan kepengurusan Partai Golkar. Ia mengatakan pengurus maupun kader sempatisan Golkar mewakafkan moral dan material untuk partai berlambang pohon beringin itu. “Untuk kebaikan negara dalam rangka mendorong terwujudnya cita-cita proklamasi masyarakat adil dan makmur,” ucapnya.

Poin kedua, kata Bahlil yaitu bagaimana Nabi Ibrahim mencontohkan agar umatnya gemar bersedekah salah satunya dengan makan bersama. Sehingga kalau kader Golkar, kata Bahlil, duduk bersama dan mentraktir makan itu bagian dari meniru yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.

Lalu poin ketiga yang disebutkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu ialah pesan tentang menyayangi keluarga. Menurut Bahlil, bukti seorang suami menyayangi familinya adalah dengan menjadi tauladan terbaik bagi istri dan anak-anaknya.

Lebih lanjut, Bahlil menyatakan bahwa keteladanan suami bisa nampak dari keikhlasannya untuk mengorbankan apa saja yang menjadi perintah Allah.

Dari ketiga poin tersebut, Bahlil menyimpulkan ada satu hikmah utama bagi kader Golkar yang berkurban sekaligus berkorbab. “Tidak ada alasan untuk kami kerja setengah-setengah dalam rangka membesarkan Partai Golkar dan sekaligus mewujudkan masyarakat adil dan makmur,” tuturnya.(Sumber)