Di zaman modern, berfoto atau berselfie menjadi kebiasaan yang hampir tak terelakkan, termasuk saat berada di tempat ibadah. Namun, sobat Cahaya Islam, tahukah bahwa tidak semua momen layak untuk diabadikan, apalagi jika tidak disertai dengan adab yang benar?
Oleh karena itu, penting untuk memahami adab selfie di tempat ibadah menurut ulama agar niat ibadah kita tetap terjaga dan tidak tercemari oleh unsur riya atau pamer.
Adab Selfie di Tempat Ibadah Menurut Ulama
Masjid, mushola, maupun tempat ibadah lainnya adalah tempat yang suci. Maka, tindakan yang dilakukan di dalamnya juga seharusnya mencerminkan kesucian dan ketakwaan. Mengabadikan momen boleh saja, asalkan tidak mengganggu kekhusyukan beribadah dan tetap mematuhi norma-norma agama.
Ulama Menekankan Niat dan Etika dalam Berfoto
Selfie di tempat ibadah pada dasarnya bukan perkara haram secara mutlak. Namun, adab selfie di tempat ibadah menurut ulama sangat berkaitan dengan dua hal penting: niat dan sikap. Jika selfie hanya untuk tujuan dokumentasi pribadi, tanpa unsur pamer dan tidak mengganggu orang lain, maka hal itu masih dibolehkan.
Namun jika niatnya untuk dipuji, mendapat likes atau komentar, bahkan sampai mengganggu kekhusyukan ibadah orang lain, maka hukumnya bisa berubah menjadi makruh atau bahkan haram.
Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”
Niat yang ikhlas sangat menentukan nilai amal. Maka sebelum mengambil ponsel dan selfie di masjid atau tempat ibadah lainnya, tanyakan pada diri sendiri: untuk apa foto ini diambil?
Adab Selfie di Tempat Ibadah Menurut Ulama: Jangan Ganggu Jamaah
Beberapa ulama menyatakan bahwa selfie di tempat ibadah boleh saja, selama tidak:
- Mengganggu orang yang sedang beribadah
- Melakukan pose yang tidak sopan atau bergaya berlebihan
- Mengambil foto saat khutbah berlangsung
- Mengambil gambar saat orang lain tidak berkenan
- Membuat kebisingan dengan suara kamera
Ingatlah firman Allah SWT:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Wahai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah setiap kali (memasuki) masjid…”
Ayat ini menekankan pentingnya sikap sopan dan menghormati masjid sebagai tempat ibadah, termasuk dalam berpenampilan dan bersikap, salah satunya saat berselfie. Maka, adab selfie di tempat ibadah menurut ulama juga mencakup menjaga kesopanan dan kesantunan saat mengambil gambar.
Risiko Riya dan Pamer di Media Sosial
Salah satu bahaya besar dari selfie di tempat ibadah adalah terbukanya pintu riya, yakni melakukan amal ibadah dengan niat pamer agar dipuji orang lain. Fenomena ini sangat sering kita lihat di media sosial: seseorang memotret diri sedang berdoa, menangis di sajadah, atau mengangkat tangan seolah sedang berzikir — namun semua itu dilakukan sambil memegang kamera.

Rasulullah ﷺ memperingatkan dalam sabdanya:
“Yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya.”
Riya adalah penyakit hati yang bisa membatalkan amal ibadah. Karena itu, adab selfie di tempat ibadah menurut ulama juga mengajarkan kita untuk selalu menjaga keikhlasan dan tidak menggunakan tempat suci sebagai latar belakang pencitraan pribadi.
Tips Islami Saat Ingin Berfoto di Tempat Ibadah
Berikut beberapa tips Islami yang bisa sobat Cahaya Islam terapkan agar selfie tetap sesuai syariat:
1. Pastikan niat benar dan ikhlas. Hanya untuk kenangan, bukan untuk pamer.
2. Hindari waktu salat, khutbah, atau ibadah berlangsung.
3. Jangan mengganggu jamaah lain. Jangan memotret mereka tanpa izin.
4. Gunakan pakaian yang sopan dan sesuai adab masjid.
5. Tidak perlu mengunggah ke media sosial jika hanya ingin eksis. Biarlah Allah yang tahu amal kita, bukan followers.
Dengan menerapkan poin-poin tersebut, kita telah menjalankan adab selfie di tempat ibadah menurut ulama secara baik dan tidak melanggar kesucian tempat ibadah.
Gunakan Teknologi dengan Tanggung Jawab
Media sosial adalah pedang bermata dua. Ia bisa menjadi ladang dakwah, tapi juga bisa menjadi ladang dosa jika disalahgunakan. Jangan sampai niat baik kita untuk ibadah justru rusak karena satu foto yang tidak sesuai adab. Maka, bijaklah dalam bermedia sosial, terutama ketika sedang berada di tempat suci.
Sebagaimana Allah berfirman:
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
“Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.”
Jika ucapan saja harus dijaga, apalagi tindakan kita yang bisa dilihat ribuan orang di dunia maya. Maka, adab selfie di tempat ibadah menurut ulama adalah bentuk penjagaan diri dari perilaku yang bisa mencemari nilai-nilai ibadah itu sendiri.
Sobat Cahaya Islam, tempat ibadah adalah lokasi suci. Berselfie boleh saja, asalkan tidak melanggar adab, tidak mengganggu kekhusyukan, serta tidak mengandung unsur pamer. Mari jadikan tempat ibadah sebagai tempat mendekatkan diri pada Allah, bukan hanya sebagai latar belakang konten media sosial.