Nama ustaz Khalid Basalamah menjadi sorotan usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam tahap penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji khusus. Ustaz Khalid Basalamah kooperatif saat diperiksa penyelidik KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi kuota haji khusus tersebut.
“Dia menyampaikan informasi dan pengetahuannya sehingga sangat membantu penyelidik,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (23/6).
Budi menjelaskan bahwa Khalid Basalamah didalami pengetahuannya terkait pengelolaan ibadah haji. Dia meminta semua pihak untuk dapat memenuhi panggilan penyelidik KPK pada tahap penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji khusus tersebut, seperti yang dilakukan Khalid Basalamah.
“Supaya penanganan perkara terkait dengan haji ini dapat secara efektif dan bisa segera terang begitu penanganan perkaranya,” kata Budi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Khalid Basalamah disebut memiliki agensi umrah dan haji bernama Uhud Tour.
Sosok Khalid Basalamah selama ini dikenal sebagai pendakwah sekaligus pebisnis. Namun, tidak banyak yang tahu profil lengkapnya. Berikut profil lengkap Khalid Basalamah dirangkum merdeka.com, Selasa (24/6).
Sosok Khalid Basalamah
Khalid Zeed Abdullah Basalamah atau lebih dikenal Khalid Basalamah lahir pada 1 Mei 1975 di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia merupakan sosok pendakwah dan pebisnis yang dikenal luas.
Khalid Basalamah berasal dari keturunan Arab Hadramaut, Yaman, melalui marga Basalamah. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Khalid telah berkontribusi signifikan dalam dunia dakwah di Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Madinah, Arab Saudi, dia melanjutkan studi agama di Universitas Islam Madinah. Sejak tahun 1999, Khalid Basalamah aktif dalam dakwah, memulai kariernya sebagai khatib Jumat di Universitas Muslim Indonesia (UMI). Khalid Basalamah kemudian memutuskan untuk fokus pada dakwah dan menghentikan kariernya sebagai dosen.
Khalid Basalamah dikenal dengan cara penyampaian dakwahnya yang mudah dipahami, sehingga menarik banyak jemaah. Selain itu, ia juga memberikan kelas hadits gratis untuk masyarakat. Keberadaannya dalam dunia dakwah telah memberikan pengaruh yang besar, terutama dalam gerakan Salafi.
Pendidikan dan Karier Khalid Basalamah
Khalid Basalamah menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah, yang menjadi fondasi kuat dalam karier dakwahnya. Sejak awal, ia menunjukkan ketertarikan yang besar dalam bidang agama dan pendidikan. Setelah menjadi khatib, ia memutuskan untuk meninggalkan dunia akademis dan lebih fokus pada dakwah.
Selain sebagai pendakwah, Khalid juga merupakan seorang pengusaha sukses. Ia mendirikan Ajwad Resto, sebuah restoran yang menyajikan makanan Timur Tengah. Usahanya ini lahir dari kecintaannya pada kuliner dan keinginan untuk memperkenalkan masakan Timur Tengah kepada masyarakat Indonesia.
Khalid Basalamah juga aktif dalam berbagai lembaga amal dan organisasi. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Ats-Tsabat Jakarta Timur dan Ketua Forum Pengiriman Dai Irian. Selain itu, ia juga menjadi penasehat di Wesal TV Jakarta dan mendirikan lembaga amal Sedekah Kreatif yang fokus pada penggalangan dana untuk kepentingan umat.
Aktif di Media Sosial
Khalid Basalamah aktif di berbagai platform media sosial, termasuk YouTube, Facebook, X (sebelumnya Twitter), dan Instagram. Kehadirannya di media sosial memungkinkan ia untuk menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan pesan dakwahnya secara luas. Konten yang dibagikannya sering kali menarik perhatian dan mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Dengan berbagai pencapaian dan kontribusinya, Khalid Basalamah tetap menjadi sosok yang inspiratif dalam dunia dakwah dan bisnis di Indonesia.
Konstruksi Perkara Korupsi Kuota Haji
Sebelumnya, KPK pada 20 Juni 2025 mengonfirmasikan telah mengundang dan memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji khusus tahun 2024.
KPK juga mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan atau belum pada tahap penyidikan.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan bahwa kasus dugaan korupsi terkait kuota haji khusus tidak hanya terjadi pada tahun 2024, tetapi juga tahun-tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2024, Pansus Angket Haji DPR RI mengklaim menemukan sejumlah kejanggalan yang terjadi dalam penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2024.
Titik poin utama yang disorot pansus adalah perihal pembagian kuota 50:50 pada alokasi 20.000 kuota tambahan yang diberikan Arab Saudi.
Saat itu, Kementerian Agama membagi kuota tambahan 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus.
“Ini masih kita dalami sembari menunggu hasil autopsi, kasunya masih pengembanggan lebih lanjut,” tuturnya.(Sumber)