News  

Berkat Smule, Tukang Sapu Jalanan Jakarta Nikahi Bule Cantik Austria

Jodoh memang tidak akan kemana. Kalau sudah ditakdirkan demikian, dipisah jarak sejauh apapun, jodoh pasti bertemu.

Mungkin itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kisah cinta dari Bambang Irawan, petugas sapu jalanan di Jakarta dengan gadis Arzum Balli, warga negara asing asal Austria.

Pepatah cinta itu buta mungkin benar adanya. Rasa cinta tak memandang fisik, prosesi ataupun derajat. Hal itulah yang tergambar dari kisah cinta pria bernama Bambang Irawan ini.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di Jakarta ini menikahi seorang bule Austria bernama Arzum Balli. Kisah cinta tukang sapu dengan bule cantik asal Austria ini pun viral di media sosial. Keduanya mengawali perkenalan lewat aplikasi smule.

Bambang atau sering dipanggil Awan ini menceritakan perkenalannya dengan Arzum berawal dari hobinya berkaraoke lewat aplikasi Smule pada pertengahan tahun 2016.

Suaranya yang merdu rupanya menarik Arzum untuk ikut berduet bersama dalam aplikasi. Duet yang berlanjut dengan perkenalan lewat media sosial itu membawanya ke dalam hubungan pertemanan jarak jauh.

Komunikasi mereka yang semula hanya chating lewat WhatsApp berubah menjadi video call. Arzum diakuinya telah jatuh hati padanya, bukan sebaliknya.

Karena memang realistis diakuinya, jarak yang jauh hingga perbedaan budaya sempat merendahkan hatinya untuk melanjutkan hubungan.

“Awalnya itu kita nyanyi di Smule. Istri saya itu tahunya cari kontak saya di Facebook, kita chating, video call, di situ istri saya nembak. Katanya jatuh cinta pandangan pertama,” ungkapnya tersenyum bahagia.

Pernyataan cinta yang semula dianggapnya hanya sebuah candaan rupanya dibuktikan oleh Arzum.

Terbang dari Austria untuk Bertemu Lelaki Pujaan

Perempuan berdarah Hongaria itu terbang menuju Jakarta hanya untuk bertemu dirinya pada tahun 2017. Arzum yang datang segera dijemputnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Dirinya pun mengantarkan sang istri untuk menyewa sebuah apartemen di bilangan Jakarta Selatan selama dua minggu. Dua pekan yang tidak terlupakan itu katanya menjadi saat terindah dalam hidupnya.

Walaupun dirinya tengah disibukkan dengan beragam pekerjaan sebagai PPSU, Arzum justru datang menemani. “Saya kasih tahu keadaan saya yang sebenarnya, kalau saya ini orang nggak punya, hidup apa adanya, jauh dari harta kekayaan.

Saya tekankan lagi ke istri saya, ‘kenapa kok perempuan cantik mau sama saya yang hidup sederhana ini’,” ungkapnya menirukan kalimatnya kepada sang istri sesaat pulang ke Austria.

Namun jawaban Arzum sungguh mengejutkannya. Perempuan berkulit putih itu justru menegaskan kepada dirinya jika dia telah jatuh cinta. Bukan karena harta benda, melainkan kepada dirinya seorang.

“Saya terus terang nggak percaya, dari situ kita serius untuk rencana nikah. Alhamdulillah kita nikah tanggal 18 Agustus 2019 kemarin,” ungkapnya sumringah.

Perjalanan Panjang ke Pelaminan

Harapan untuk mengukuhkan janji diungkapkan Bambang tidak semulus yang dikira. Proses administrasi pernikahan berlangsung panjang hingga setahun lamanya harus dijalani lantaran keduanya berbeda kewarganegaraan.

Pengurusan dokumen nikah diungkapkan mulai dari mulai tingkat RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, Pengadilan Agama, Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Austria, Kemenkum HAM.

Seluruhnya kemudian dilegalisir di hadapan notaris sekaligus dilampirkan berkas numpang nikah sang istri dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Austria di Wina.

Sukses merampungkan berkas keimigrasian sekaligus Kependudukan dan Catatan Sipil serta Pengadilan Agama, persiapan hajatan dipersiapkannya selama dua bulan lamanya.

Dalam persiapan, keduanya sepakat untuk menggelar resepsi pernikahan dengan biaya sekitar Rp 45 juta. Harapan Bambang akhirnya menjadi nyata.

Ijab kabul lewat rukun nikah Islam dituntaskannya di rumahnya yang berlokasi di Jalan Bango II, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (18/8/2019) lalu.

Sebuah tenda dan pelaminan sederhana lengkap dengan beragam makanan khas Jakarta didirikan di pinggir kali depan rumah. “Alhamdulillah ijab kabul berlangsung lancar”, katanya serasa tak percaya.

Usai melangsungkan pernikahan, Bambang mengaku sangat bahagia karena mendapatkan cuti panjang.

Mereka pun berwisata ke sejumlah tempat mulai dari Kebumen, Pangandaran, dan Cilacap. “Kalau sebelumnya itu kita pernah ke Dufan, bulan madu agak jauhan,” ungkapnya terkekeh.

Namun sayang, habisnya visa kunjungan sang istri memaksa keduanya untuk berpisah. Tepat empat hari setelah mereka menikah, Arzum akhirnya terbang ke Austria.

“Insya Allah istri akan ke Jakarta lagi, rencananya saya akan diajak ke sana,” ungkapnya berharap.

Hadiah Pernikahan

Pernikahan Bambang dengan Arzum mendapatkan restu dari seluruh pihak, termasuk Lurah Pondok Labu, Nurul Baiti.

Dirinya bahkan memberikan hadiah secara langsung ketika keduanya menikah serta cuti menikah. “Kita bantu semuanya, mulai dari proses pengurusan nikah sampai acara, karena kita ikut senang anggota PPSU kita nikah,” ungkap Nurul.

Hanya saja, terkait rencana Bambang untuk pergi menyusul Arzum ke Austria dirinya tidak dapat menyanggupi karena izin hanya diberikan paling lama satu minggu.

Namun, dirinya menekankan kepada Bambang agar mengikuti kursus bahasa Inggris, sehingga apabila berangkat dan menetap di Austria, Bambang dapat bekerja di sana.

“Begitu sudah lancar bahasa Inggris Bambang pasti resign dari PPSU untuk berangkat ke Austria, dia pasti bekerja dan bangun keluarga di sana. Kita doakan Bambang mendapatkan hidup yang lebih baik,” ungkap Nurul.

“Ya namanya rejeki siapa yang tahu,” tambahnya tertawa. {tribun}