News  

Wow! Indonesia Impor 18 Ton Reptil Hidup Dari China Sepanjang 2019

Hewan Reptil

Indonesia ternyata mencatatkan angka impor hewan liar hidup asal China. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor 18,2 ton reptil hidup termasuk ular dan penyu dari China sepanjang 2019 lalu. Nilai impor reptil hidup ini senilai 216 ribu dolar AS.

Angka impor ini meningkat dibanding impor reptil hidup asal China pada 2018 sebesar 11,6 ton dengan nilai 120 ribu dolar AS. Tak hanya itu, Indonesia mengimpor 1,2 ton mamalia hidup dari China, senilai 98 ribu dolar AS. BPS tak memerinci jenis mamalia apa saja yang dimaksud.

Berdasarkan fakta angka tersebut, pemerintah memutuskan untuk menutup kerap impor terhadap komoditas hewan hidup dari China. Langkah itu diambil menyusul peningkatan antisipasi penyebaran virus Corona (2019-CoV).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan, prioritas larangan impor hewan hidup asal China menyasar jenis hewan liar (wild animal), contohnya penyu dan ular. Hewan liar memang diyakini berpotensi menjadi perantara penyebaran virus Corona ke manusia.

“Sementara kan disetop yang hewan liar. Impor-impor itu biar aman lah ya,” ujar Agus di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2).

Sementara itu, impor makanan olahan atau produk turunan dari daging tidak dilarang. Menurut Agus, makanan olahan yang diproduksi di China sudah melalu proses hilirisasi dan sterilisasi sehingga sudah aman untuk dikonsumsi.

Kementerian Perdagangan, ujar Agus, juga akan menyusun daftar rincian larangan impor hewan hidup dari China. Kemendag memang mencatat ada aktivitas impor hewan liar asal China, meski dalam jumlah kecil.

Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor pada Selasa (4/2), pemerintah memutuskan untuk menyetop impor hewan hidup dari China.

Pembatasan impor masih sebatas hewan hidup, tidak termasuk produk hortikultura seperti bawang putih dan buah-buahan. {republika}