Sari Yuliati, Kandidat Kuat Ketua Baru Golkar NTB

Korwil DPP Partai Golkar untuk NTB, Hj Sari Yuliati punya peluang maju sebagai calon ketua DPD I Partai Golkar NTB. Setelah rapat konsolidasi bersama semua DPD II Golkar kabupaten/kota se-NTB, Minggu, 16 Februari 2020, Sari siap maju dalam bursa pemilihan calon ketua DPD Golkar NTB, Maret mendatang.

Kepada wartawan, Sari Yuliati mengatakan, untuk maju sebagai salah satu calon ketua DPD Golkar NTB, akan melakukan salat istikharah terlebih dahulu. Masalahnya, para calon pesaingnya cukup kuat dan berpengaruh, seperti Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh dan Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT.

Dalam rapat kemarin, dengan tegas Sari mengatakan, peluang bagi siapapun untuk maju pada bursa calon ketua DPD I Golkar NTB pada Musda Maret 2020 mendatang sangatlah terbuka. Bahwa, dari pembacaan yang dibicarakan pada rapat konsolidasi tersebut, Sari punya kans untuk maju di DPD I Golkar.

“Peluang itu ada bagi semua kader partai Golkar jika ingin maju jadi calon DPD I pada Musda nanti. Sepanjang tidak menabrak aturan yang ada di tubuh Golkar. Dan, kami membuka peluang di Golkar selebar-lebarnya kepada siapapun yang ingin maju,” kata anggota DPR RI Dapil NTB II ini, Minggu, 16 Februari 2020.

Sari menjelaskan, ia belum bisa menyampaikan ke publik akan maju sebagai calon ketua DPD Golkar NTB. Ia pun mengisyaratkan, jika ada kans untuk bisa maju DPD I, maka Sari siap bertarung dengan semua calon. “Intinya untuk saya pribadi, saya istikharahkan dulu. Kalau memang ada peluang, saya harus siap,” cetusnya.

Dari pertemuan yang membahas kesiapan Golkar menghadapi Pilkada, Sari menepis adanya dukungan dari beberapa DPD II Golkar di masing-masing daerah. Ia belum pernah membicarakan terkait keinginannya untuk maju pada rapat konsolidasi dengan semua DPD II. “Belum ada lah. Pertemuan ini hanya komunikasi biasa. Namanya jadi Korwil DPP Golkar NTB, pasti ada komunikasi dengan semua DPD II,” jelasnya.

“Belum ada. Jadi teman-teman ini jangan ada yang mengkaitkan kalau sudah ada dukungan dari beberapa DPD II Golkar. Pertemuan ini murni membahas soal Pilkada dan kami siap sama-sama mengamankan jalannya Musda sesuai instruksi partai,” kelitnya.

Pertemuan dengan semua DPD II, sesuai amanah Munas Golkar kata dia, beberapa agenda memang harus dilakukan partai Golkar untuk menyongsong semua perhelatan Pilkada di NTB. Ia menepis jika kondisi partai Golkar dalam kondisi pecah kongsi. “Sampai hari ini tidak ada keretakan yang harus membuat semua kader pecah. Kondisi Golkar saya kira baik-baik aja di NTB,” cetusnya.

Pada Musda mendatang, sesungguhnya lanjut Sari, Musda merupakan bentuk kontestasi politik pada tubuh partai Golkar. “Namanya politik, siapa dukung siapa, kan gak masalah. Musda ini kan kontestasi politik. Yang jelas, tidak ada mahar politik, siapapun calon, rekomendasi itu tidak bisa diperjualbelikan,” tutupnya.