News  

Misteri Suara Gamelan di Situs Pasir Lulumpang Garut

Situs Pasir Lulumpang

Situs Pasir Lulumpang di Kabupaten Garut, Jabar, ialah sebuah cagar budaya yang dilindungi. Di balik keindahannya, terdapat cerita mistis yang melegenda di tengah-tengah masyarakat.

Kabupaten Garut memiliki banyak situs bersejarah yang terkenal. Salah satu di antaranya yaitu Situs Pasir Lulumpang yang masuk Kecamatan Banyuresmi, tepatnya di Desa Cimareme.

Situs Pasir Lulumpang merupakan kawasan lahan berpasir berbentuk punden berundak yang diduga peninggalan zaman megalitikum. Keunikan dari situs tersebut yakni adanya batu berukuran besar dengan lubang bulat di tengahnya.

Terdapat tiga unit batu tersebut yang berada di lokasi situs. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tadinya terdapat 7 batu berbentuk unik itu. Namun, empat lainnya menghilang karena rusak dan tertutup rumput.

Di bagian depan situs, terdapat plang yang menyatakan bahwa situs tersebut dilindungi pemerintah. Informasi yang ada di plang tersebut, Situs Pasir Lilumpang dinyatakan cagar budaya sejak tahun 2002 dan ditetapkan oleh Balai Pengelola Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Disbudpar Garut.

Situs ini tidak seterkenal situs lainnya. Pasalnya, lokasi situs ini berada di tengah-tengah perkampungan warga kampung setempat.

Cerita Kuda Semprani dan Suara Gamelan

Di balik keindaham Situs Pasir Lulumpang yang asri dan dipenuhi pepohonan, situs ini ternyata menyimpan cerita mistis. Setidaknya ada dua cerita mistis yang dipercayai masyarakat setempat.

Pertama, adanya mitos cerita mistis suara gamelan di lokasi situs di malam-malam tertentu. Juru kunci Situs Batu Lulumpang, Iin sempat berbincang, beberapa waktu lalu. Iin membenarkan hal tersebut. “Suara gamelan terdengar saat malam Selasa dan Jumat,” ucap Iin.

Iin menjelaskan, suatu hari, dulu, warga kampung tetangga pernah berbondong-bondong datang ke lokasi situs karena mereka mendengar adanya suara gamelan.

“Mereka mengira suara gamelan itu dari acara. Padahal di sini tidak ada apa-apa,” katanya.

Selain suara gamelan, warga setempat juga mempercayai adanya mitos kuda sembrani di kawasan situs. Warga mengaku kerap mendengar suara kuda tengah berlari dan minum di Danau Gabus. Sebuah danau yang terletak tak jauh dari situs.

“Ada juga sekitar tahun 60-an, waktu itu saya masih kecil, bapak saya yang menjadi kuncen. Ada sekitar 5 orang yang coba ambil batu itu, tapi mereka mengeluh sakit pas ingin angkat batu itu ke mobil.”

“Sehari berselang, mereka datang lagi, tapi cuman empat orang. Mereka bilang teman yang satu meninggal, setelah angkat batu itu,” ujar Iin.

Meskipun sarat akan kisah mitos, ternyata Situs Pasir Lulumpang tak jarang dikunjungi wisatawan. Kebanyakan wisatawan yang datang merupakan mahasiswa yang melakukan penelitian.

Iin mengimbau agar wisatawan yang hendak datang ke situs ini untuk tidak takut dan selalu menjaga sikap selama berada di situs ini. “Intinya patuhi saja aturan di tempat ini,” kata Iin. {detik}