Demokrat: Harun Masiku Mungkin Ditembak Mati, Disembunyikan Atau Sembunyi

Benny K Harman
Keberadaan tersangka kasus dugaan suap eks komisioner KPU Wahyu Setiawan, Harun Masiku masih menjadi misteri.
Anggota Komisi III DPR Benny K Harman menyebut terdapat tiga spekulasi yang berkembang di masyarakat terkait keberadaan Harun Masiku yakni ditembak mati hingga disembunyikan pihak tertentu.
“Ada tiga spekulasi di tengah publik, apakah HM ditembak mati sangat mungkin, kedua mungkin disembunyikan oleh siapa. Ketiga dia menyembunyikan diri tapi yang ketiga ini aku enggak yakin,” kata Benny di Gedung DPR, Senayan, Senin (24/2).
Sistem pendataan Imigrasi, terhadap penumpang masuk terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta 7 Januari lalu, sempat tak mendeteksi Harun Masiku masuk. Padahal saat itu CCTV merekam Harun datang ke Indonesia.
Data di counter masuk terminal 2F itu tak sinkron dengan Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim). Dengan kata lain, Pusdakim tak menampilkan catatan Harun Masiku masuk. Tanggal 16 Januari, Yasonna mengatakan ke media tak mendapat kabar Harun berada di Indonesia.
Kepada Yasonna, Benny mengatakan kesalahan sistem itu, membuat kegaduhan yang luar biasa. Bahkan, Yasonna disebut melakukan pembohongan publik.
“Pak Menkumham kesalahan alat ini membawa efek tidak menyenangkan bikin kegaduhan luar biasa. Gaduh akibat alat yang salah ini,” tuturnya.
“Mengapa alat yang salah ini bikin gaduh? Sebab dengan alat yang salah ini membuat, mohon maaf bapak dituduh melakukan pembohongan publik, termasuk saya juga menyatakan bapak lakukan pembohongan publik,” lanjut dia.
Politikus Partai Demokrat itu mendesak seharusnya Yasonna meminta maaf mengenai kesalahan informasi yang disampaikan Politikus PDIP itu.
“Tidak salah juga kita minta maaf ke publik kita salah, tembok di depan kita luar biasa tebalnya, ini yang belum disampaikan oleh ke Menkumham sampai saat ini,” tuturnya.
“Mengapa soal Harun, tadi bapak Menkumham mengatakan, Pak Masiku masih di luar waktu itu? Padahal fakta pada hari itu, ada juga Pak Masiku di dekat-dekat kita sini. Saya yakin Pak Menkumham tahu soal,” tutup Benny. {kumparan}