News  

Hadapi Virus Corona, Menkes Terawan Ajak Warga Istighosah

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menilai langkah Presiden Joko Widodo saat ini telah tepat dan menunjukan keseriusan serta kepedulian pemerintah terhadap mewabahnya kasus corona di seluruh dunia.

“Itu menunjukan harga diri bangsa. Kalau presiden itu hadir kan artinya negara hadir. Kalau negara hadir, negara lain belum tentu bisa mengikuti cara kita yang begitu serius menangani kasus corona ini,” katanya saat berkunjung ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, pada Senin 2 Maret 2020.

Terawan mengimbau agar warga tidak panik. Sebab, menurutnya paranoid akan menjadi masalah dan dapat menurunkan imunitas tubuh.

“Saya seorang pejuang yang ingin membuat warga negara saya tetap sehat. Dengan cara apa, saya memberikan konfidensi dengan memberikan kepada rakyat dan masyarakat khususnya warga Kota Depok ini untuk punya imunitas yang baik dengan berpikiran yang baik dan jernih,” paparnya.

Selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, Terawan juga mengajak masyarakat untuk berdoa.

“Kalau perlu isthigosah dilakukan, sehingga semua semangat untuk ikut membantu menjaga kesehatan seluruh bangsa dan negara ini bisa tercapai. Ingat kerja hebat boleh, tapi kalau tidak dilandasi doa, tidak ada gunanya,” tuturnya.

“Tetap kita harus mengandalkan yang maha kuasa dan berkerja, keringat kita kalau perlu keringat yang berdarah,” timpalnya lagi.

Tak jauh berbeda dengan Menkes, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak reaktif terkait persoalan ini.

“Kita update terus perkembangannya dari pemerintah pusat. Kami di Depok mendoakan yang terbaik,” kata Pradi.

Ia menegaskan, jajarannya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kepada keluarga yang terkena virus Corona, dia mendoakan agar diberikan kesembuhan. “Kami support secara moril. Semoga dua warga yang bersangkutan segera pulih,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pradi mengimbau masyarakat agar tak menyebarkan info-info yang menyesatkan alias hoaks. Dia menyebut hal itu bisa memperkeruh situasi.

“Sebarkan narasi-narasi yang informatif dan edukatif. Saling memberi pencerahan.” {viva}