News  

Tak Anjurkan Salam Siku, WHO Pilih Salam Letakkan Tangan di Hati

Istana Kepresidenan tengah mempopulerkan salam siku (elbow bump greeting) sebagai pengganti jabat tangan di saat wabah virus Corona ini. Namun ternyata, pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak menganjurkan salam siku.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan pendapatnya soal salam siku sejak 7 Maret kemarin. Pendapatnya soal salam siku disampaikan dalam rekomendasi perihal penjagaan diri dari COVID-19.

“Ketika memberi salam ke orang-orang, sebaiknya hindari salam siku karena salam tersebut berada pada jarak 1 meter dengan orang lain. Saya memilih untuk meletakkan tangan saya di hati ketika saya memberi salam ke orang lain,” kata Tedros lewat akun Twitter resminya, Kamis (12/3/2020).

Tedros kemudian berbicara soal topik salam siku lagi lewat cuitan 11 Maret. Dia menilai ‘hand on a heart’ atau salam ‘tangan di hati’ lebih baik.

Dia merespons cuitan akun QuickTake by Bloomberg yang memberitakan saran menghindari salam siku yang dikemukakan Tedros sendiri, “Tidak jabat tangan, tidak ciuman, bahkan tidak salam siku.”

“‘Tangan di hati’ adalah cara yang baik untuk memberi salam ke rekan-rekan, kolega, dan tetangga Anda… selama COVID-19, tapi yang lebih penting adalah menjaga diri Anda dan yang lainnya agar aman dari virus Corona.”

“Saya menggunakan kesempatan ini untuk meminta setiap orang untuk berbagi pandangan, bagaimana Anda beresalaman pada hari-hari belakangan ini?” cuit Tedros.

Karena Tedros meminta pandangan para warganet, cuitan balasan menyampaikan jawaban yang macam-macam, ada yang menjawab dengan lucu, ada pula yang kurang ajar seperti menyarankan salam dengan gestur jari tengah saja supaya orang-orang menjaga jarak.

Ada pula yang menjawab lebih baik menggunakan salam ‘Thai Wai’ seperti Namaste India atau membungkuk ala masyarakat Jepang.

Sebagaimana diketahui, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai tren salam siku antar-pejabat dunia menyusul adanya wabah virus Corona sesuatu yang bagus. Moeldoko mengaku sudah menerapkan salam siku.

“Ya saya pikir itu cara bagus karena intinya kita sama-sama tidak tahu kalau memasuki area. Kalau salaman ada risiko, tapi kalau dengan cara-cara begini nggak ada yang tersinggung walaupun agak lucu-lucuan, tapi itu bagus,” ujar Moeldoko di di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, tadi.

Presiden Jokowi sendiri pada kesempatan Munas IX Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana mempraktikkan salam menjura, yakni menelungkupkan kedua telapak tangan di depan dada, atau lebih populer dikenal sebagai salam Namaste India.

Hari ini, Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Dewan Pertimbangan IAEI Jusuf Kalla (JK) menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Sebelum masuk ke ruangan, JK dan Sri Mulyani sempat melakukan salam siku, yang juga disebut sebagai ‘salam Corona’. {detik}