News  

Corona Berasal Dari Meteor Yang Meledak Di Timur Laut China?

Seorang ilmuwan mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa virus corona berasal dari luar angkasa. Dan dibawa sebuah meteor yang meledak di Timur Laut China pada 11 Oktober 2019 lalu.

Profesor Chandra Wickramasinghe dari Buckingham Center for Astrobiology mengklaim bahwa meteor meledak melepaskan partikel virus yang kemudian terperangkap di arus udara strastosfer yang mengelilingi Bumi, dikutip dari Daily Star, Sabtu (14/3/2020).

“Kami melihat kemungkinan bahwa ratusan triliun partikel virus infektif, lalu dilepaskan yang tertanam dalam bentuk debu karbon halus,” kata Wickramasinghe

Dia sangat menyakini kalau meteor yang meledak di langit Negeri Tirai Bambu itu berisikan partikel virus corona.

“Tiba-tiba wabah virus corona baru sangat mungkin memiliki koneksi luar angkasa,” ucapnya profesor satu ini.

Yang lebih aneh, adalah bahwa wabah pertama coronavirus ditemukan di wilayah yang sama dengan China ketika meteor berkobar itu terlihat.

Dia juga mengatakan bahwa dia percaya meteor itu “berisi, tertanam di dalamnya, monokultur partikel virus infektif 2019-nCoV yang bertahan di bagian dalam meteor pijar.”

“Kami percaya agen infeksi lazim di ruang angkasa, dibawa dengan komet, dan dapat jatuh ke bumi melalui troposfer. Ini, kami pikir, dapat dan di masa lalu telah berlanjut untuk menyebabkan epidemi penyakit manusia.”

Namun, para ahli penyakit menular membantah teorinya dan mengatakan bahwa COVID-19 mirip dengan coronavirus lain yang diketahui.

Dari sini mereka dapat memahami bahwa virus itu akan menular ke manusia dari hewan dan bukan dari kejatuhan meteorit baru-baru ini.

Spesialis penyakit menular Dominic Sparkes dari University College London mengungkapkan, COVID-19 ini serupa dengan SARS dan MERS yang merupakan virus dari binatang.

“SARS ditemukan sebagai hasil dari kelelawar yang memindahkan virus ke musang yang pindah ke manusia, sementara MERS diketahui ditularkan dari unta ke manusia,” tegasnya.