5 Fakta Menarik Yang Terjadi di All England Open 2020

Turnamen All England Open 2020 yang berlangsung di Arena Birmingham, Inggris, 11-15 Maret, telah menyelesaikan babak semifinal pada Sabtu (14/3/2020).

Selain menyajikan sejumlah laga sengit di antara para kontestan, pertandingan putaran empat besar kemarin juga menghasilkan beberapa rekor baru.

Salah satunya ialah keberhasilan pemain unggulan kesatu tunggal putra, Chou Tien Chen, menembus final All England Open 2020.

Hal tersebut menjadikan Chou sebagai pebulu tangkis tunggal putra Taiwan pertama yang mampu mencapai partai puncak.

Pada laga terakhirnya, Chou akan melakoni pertandingan final ideal kontra unggulan kedua asal Denmark, Viktor Axelsen. Berikut lima fakta menarik yang terjadi pada babak semifinal All England Open 2020.

1. Chou Tien Chen ukir sejarah

Nasib baik terus menyertai Chou Tien Chen pada All England Open 2020. Dimulai dengan naik satu posisi unggulan seiring absennya pemain nomor satu dunia Kento Momota (Jepang), Chou melanjutkan “keberuntungannya” dengan memenangi laga semifinal tanpa banyak berkeringat.

Chou berhak melaju ke final All England Open 2020 setelah pemain lawan, Anders Antonsen (Denmark), terpaksa mundur dari pertandingan.

Pemain unggulan kelima itu tak bisa meneruskan permainan karena mendapat cedera di pergelangan kaki kanannya.

Antonsen menyerah saat tertinggal 14-17 pada gim kesatu. Hasil tersebut pun mengantar Chou menjadi pemain tunggal putra Taiwan pertama yang sukses menembus final All England Open.

2. Tai Tzu Ying tembus final untuk kali keempat beruntun

Chou Tien Chen bukanlah satu-satunya wakil Taiwan yang mengukir sejarah pada All England Open 2020.

Selain Chou, pebulu tangkis tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying, juga melakukan hal serupa. Tai mencetak rekor personal yakni menembus babak final All England Open untuk kali keempat beruntun.

Dari tiga kesempatan bertanding pada babak final sebelum-sebelumnya, Tai berhasil meraih dua gelar juara yakni pada tahun 2017 dan 2018.

Tai gagal membuat hat-trick setelah dikalahkan Chen Yu Fei (China) untuk pertama kalinya pada final All England Open 2019. Kini, Tai berpeluang melakukan revans karena lawan yang akan ditemui pada babak final nanti ialah Chen.

3. Praveen Jordan kembali ke final dengan partner berbeda

Dari wakil Indonesia, catatan manis juga berhasil ditulis pemain ganda campuran Praveen Jordan.

Untuk kali kedua sepanjang kariernya, Praveen mampu mencapai babak final All England Open. Sebelumnya, Praveen yang masih bertandem dengan Debby Susanto sukses meraih gelar juara pada tahun 2016.

Duet Praveen/Debby naik ke podium kampiun setelah menundukkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, dengan skor 21-12, 21-17.

Tahun ini, Praveen memiliki kesempatan untuk mengulang prestasi tersebut bersama Melati Daeva Oktavianti. Pada laga final, Praveen/Melati akan menjumpai pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

4. Chen Yu Fei jadi satu-satunya juara bertahan yang tersisa

Dari lima juara All England Open 2019, hanya Chen Yu Fei yang masih berpeluang mempertahankan titel kampiunnya pada penyelenggaraan tahun ini.

Sebelumnya, juara tunggal putra asal Jepang, Kento Momota, memilih absen pada All England Open 2020 karena masih belum 100 persen pulih dari cedera mata pasca-terlibat kecelakaan lalu lintas di Malaysia, Januari lalu. Saat turnamen bergulir, satu per satu juara bertahan gugur.

Juara bertahan pertama yang tersisih ialah pasangan ganda campuran dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Sehari kemudian, giliran juara bertahan ganda putra dan ganda putri yang tereliminasi.

Baik pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia) maupun Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) sama-sama keok dari wakil Jepang pada perempat final.

Ahsan/Hendra dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 19-21, 18-21, sedangkan Chen/Jia takluk di tangan Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi dengan skor 12-21, 22-20, 12-21.

Adapun Zheng/Huang di luar dugaan dihentikan pasangan non-unggulan dari Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, dengan skor 20-22, 17-21.

5. Tiga unggulan kesatu bisa raih gelar juara

Meski sudah kehilangan banyak juara bertahan, bukan berarti All England Open 2020 jadi tak seru lagi.

Sebab, sampai semifinal tuntas dimainkan, masih ada tiga unggulan teratas yang bertahan dalam perburuan gelar juara.

Ketiga unggulan kesatu tersebut adalah Chou Tien Chen (tunggal putra), Chen Yu Fei (tunggal putri), dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra).

Chou menembus final setelah sang lawan, Anders Antonsen, memutuskan retired karena mendapat cedera pergelangan kaki kanan saat tertinggal 14-17 pada gim kesatu, sedangkan Chen membuktikan masih terlalu tangguh bagi Nozomi Okuhara (Jepang).

Juara bertahan tunggal putri itu menang dengan skor 21-14, 23-21. Sementara itu, Marcus/Kevin menang dua gim langsung atas Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) dengan skor 21-18, 21-13. {bolasport}