Dubes Rusdi Kirana Menghilang Saat Lockdown, Pekerja Migran RI di Malaysia Kecewa

WNI dan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia menyampaikan kekecewaannya terhadap Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana (RK). Kekecewaan itu disebabkan RK tidak pernah muncul di publik saat lockdown di Malaysia yang membuat WNI dan PMI kesulitan.

Direktur Eksekutif Pusat Penyelesaian Permasalahan WNI (P3WNI) Dato Muhammad Zainul Arifin mengatakan RK yang merupakan pengusaha sekaligus pemimpin yang mewakili Indonesia tidak diketahui keberadaannya.

“Apakah beliau sakit atau ada tugas yang lebih penting sehingga belum muncul dan seolah lenyap dari peredaran di Malaysia.”

“Ataukah beliau sibuk ngurusin pesawat Lion air sehingga sudah tidak mau memegang amanah menjadi Duta Besar Kuala Lumpur,” ujar Zainul dalam keterangan persnya kepada wartawan, Sabtu, 11 April 2020.

Menurut Zainul, banyak pertanyaan dan keluhan yang ditujukan kepada RK yang diterima P3WNI dikarenakan situasi berat yang saat ini dihadapi oleh WNI di Malaysia.

“Beliau belum muncul sebagai pemimpin yang siap untuk meyakinkan kepada 3 juta WNI di Malaysia bahwa KBRI KL siap bersama 3 juta WNI di Malaysia menghadapi Covid-19,” ujar dia.

Dari hasil tracing media sosial KBRI KL, kata Zainul, sudah beberapa bulan RK tidak muncul sebagai Duta Besar menyampaikan informasi atau perkembangan di Malaysia.

“Yang selalu muncul adalah Wakil Dubes atau para atase yang notabene sebagai PNS yang diperbantukan di KBRI Kuala lumpur. Tugas seorang Dubes sangatlah berat.”

“Selain menjaga 3 Juta WNI terlindungi dan terlayani, juga harus mengkoordinasikan 4 KJRI dan 1 KRI di semananjung Malaysia, Sabah dan Sarawak,” ujar dia.

Zainul menuturkan keputusan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) yang diperpanjang hingga 28 April 2020 membuat WNI dan PMI sudah 25 hari tidak dapat bekerja.

“Mereka mengalami kasulitan dalam hal bekalan hidup sehari-hari akibat karena tidak dibolehkan bekerja dalam rangka mengatasi menyebarnya Virus Covid-19. Ini sudah lapar dan tak ada pemimpin yang bisa meyakini mereka dan menyemangati mereka,” ujar dia.

Zainul mengatakan saat ini banyak spekulasi dari WNI dan PMI di Malaysia, salah satunya adalah kekecewaan RK yang anaknya gagal menjadi anggota DPR di Pemilu 2019 lalu.

“Menjelang Pemilu lalu RK sering muncul dan menyapa Pekerja Migran Indonesia di seluruh semenjung Malaysia Sabah dan Sarawak.”

“Spekulasi ini menurut kami wajar saja sebab beliau sangat ramah kepada kita menjelang Pemilu 2019 dan semua layanan WNI di KBRI dipermudah dan dipercepat. Tapi semenjak Covid-19 ini beliau belum muncul,” ujar dia.

Zainul menambahkan RK sebaiknya muncul di medsos dan si lapangan lapanga dalam rangka menyerah bantuan kepada WNI/PMI di Malaysia yang terdampak Covid-19.

“Sekaligus agar tidak terjadi tuduhan yang tidak baik dan juga fitnah. Mari bersama-sama kita bantu saudara kita di Malaysia yang kesusahan dalam menghadapi COVID-19,” ujar dia. {lensababel}