Dikatakan Ichsan, perhitungan stok beras tersebut bisa memanfaatkan peran pemetaan untuk menghitung luas lahan sawah.
“Dengan metode dan data tertentu perhitungan produksi beras nasional bisa diprediksi, sehingga bisa menentukan kebijakan impor atau ekspor beras,” ujar Ichsan dalam keterangannya, Senin (22/6).
Salah satu tantangan pangan saat ini, kata politisi Partai Golkar, adalah soal alih fungsi lahan pertanian yang masih terjadi.
“Alih fungsi lahan masig massif terjadi khususnya di daerah sentra pertanian. Sehingga membutuhkan penggunaan informasi geospasial dalam penanganan,” jelasnya.
Hal tersebut pun diamini, staf khusus Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Sioewardi Esiandy Selamet.
Menurutnya, selama pandemik Covid-19 terjadi, pemerintah selalu mengutamakan penguatan kedaulatan pangan. Salah satunya, dengan menekan angka impor.
“Salah satu solusinya adalah menghitung neraca kebutuhan pangan dalam negeri dapat memanfaatkan informasi geospasial,” pungkasnya. {rmol}