Ini Penyebab Retaknya Hubungan Gareth Bale dan Zinedine Zidane

Gareth Bale terlihat tidak antusias merayakan gelar juara Liga Spanyol 2019-2020. Pesepakbola 31 tahun itu terlihat canggung ketika Sergio Ramos dan kawan-kawan berteriak bahagia merayakan trofi ke-34 Liga Spanyol.

Sudah menjadi rahasia umum, Bale memiliki hubungan yang kurang baik dengan sang pelatih, Zinedine Zidane. Karena itulah, Bale hanya mencatatkan 16 penampilan di Liga Spanyol musim ini.

Bahkan dalam enam laga terakhir, Bale yang dalam kondisi bugar sama sekali tidak diturunkan Zidane. Karena jarang dimainkan itulah, Bale kurang bahagia di pesta juara Madrid.

Sekarang yang jadi pertanyaan, apa penyebab retak hubungan Bale dan Zidane? Hubungan keduanya memanas di paruh kedua musim 2017-2018. Saat itu, presiden Madrid Florentino Perez bertekad menjual Cristiano Ronaldo ke klub lain. Di sisi lain, Zidane tak senang dengan keputusan Perez tersebut.

Karena itu, Zidane memberi saran kepada Perez. Ketimbang menjual Ronaldo, Zidane menyarankan Perez untuk melepas Bale. Ternyata, saran Zidane kepada Perez di atas masuk ke telinga Bale. Sejak saat itu hubungan keduanya memanas.

Singkat kata, presiden Madrid tetap kekeuh kepada pendiriannya, yakni melepas Ronaldo pada musim panas 2018.

Alhasil, pada musim panas 2018 Ronaldo dilego ke Juventus seharga 100 juta euro (Rp1,66 triliun). Keputusan itu nyatanya membuat Zidane kecewa dan meninggalkan Madrid pada musim panas 2018.

Akan tetapi, selang 10 bulan setelah meninggalkan Madrid, Zidane kembali ke Bernabeu, tepatnya pada Maret 2019. Kehadiran Zidane pun menjadi bencana bagi Bale. Sejak saat itu, Bale paham takkan mendapat menit tampil yang banyak jika kendali Madrid dipegang Zidane.

Kemudian di tur pramusim 2019, Zidane membuat pernyataan kontroversial setelah Madrid kalah 1-3 dari Bayern Munich di ajang International Champions Cup (ICC). Di hadapan media, Zidane ingin melepas Bale, meski sang pemain masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2022.

Panasnya hubungan Zidane dan Bale pun dikonfirmasi presiden Madrid dalam kurun 2006-2009, Ramon Calderon. Dalam pandangan Calderon, Zidane sudah muak terhadap Bale.

“Masalah Bale diharapkan tidak berkelanjutan, untuk semua orang, pemain, pelatih, dan klub. Zidane melakukan pembangkangan ketika memutuskan meninggalkan klub pada 2018. Dia ingin mempertahankan Cristiano Ronaldo dan memilih menjual Bale,” kata Calderon mengutip dari Sky Sports, Jumat (17/7/2020).

“Presiden klub (Florentino Perez) tidak mengikuti keinginan Zidane, jadi Zidane meninggalkan klub. Mungkin pernyataannya (Zidane ingin menjual Bale) tidak terlalu tepat, tetapi hal itu diungkapkan karena Zidane sudah muak dengan situasi yang ia hadapi saat ini,” lanjut Calderon.

Melihat fakta di atas, Bale kemungkinan akan dilego pada musim panas 2020. Tottenham Hotspur, Newcastle United dan sejumlah klub Liga Super China dilaporkan tertarik mendatangkan Bale yang mengemas 105 gol selama tujuh musim berseragam Real Madrid. {okezone}