Dijuluki Penerus Susy Susanti, Putri Kusuma Justru Idolakan Carolina Marin

Pebulutangkis muda Indonesia, Putri Kusuma Wardhani, tampil mengejutkan di turnamen internal PBSI. Di turnamen yang diberi judul PBSI Home Tournament tersebut, pemain yang akrab disapa Putri KW ini sukses melaju ke babak final tunggal putri.
Meski harus takluk di final melawan seniornya, Gregoria Mariska, penampilan Putri menuai pujian. Mengingat usianya baru menginjak 18 tahun pada 20 Juli 2020 lalu, masa depan tunggal putri diprediksi cerah.
Para pengamat bulu tangkis Indonesia bahkan sudah mulai menempatkan Putri sebagai penerus Susy Susanti. Setelah Susy pensiun, memang bisa dibilang Indonesia sudah lama tak memiliki tunggal putri yang bisa berbicara banyak di level dunia.
Prestasi terbaik tunggal putri Indonesia yang terakhir di level Olimpiade adalah Mia Audina yang meraih medali perak (1996) dan Maria Kristin yang merebut medali perunggu (2008).
Meski dianggap penerus Susy, Putri ternyata mengidolakan Carolina Marin. Remaja kelahiran Tangerang ini mengaku mulai mengidolakan pebulu tangkis Spanyol itu setelah merebut medali emas di Olimpiade 2016.
“Dia (Marin) punya variasi pukulan yang bagus dan gerakan kaki yang lincah,” kata Putri KW seperti dikutip dari video unggahan Instagram PBSI.
Kembali ke penampilannya di Home Tournament PBSI, Putri sebenarnya sempat membuat kejutan dengan mengalahkan Gregoria di fase grup.
Meski pada akhirnya menyerah kalah kepada lawan yang sama di final, hasil ini cukup bagus mengingat Putri hanya merupakan unggulan kelima di turnamen tersebut.
“Saya lebih hati-hati dan nggak yakin dengan permainan saya sendiri,” kata Putri tentang kekalahannya di final.
“Tapi saya banyak dapat pengalaman dari home tournament ini. Saya bisa mendapat kesan, oh begini ya rasanya main melawan senior,” lanjut Putri.
Semangat, Putri! {kumparan}